Resmi, Ijen Geopark Ditetapkan sebagai Anggota UNESCO Global Geopark

Kamis, 25 Mei 2023 17:11 WIB

Penulis:ifta

ginkngpcuy_img-20230525-wa0035.jpg
Ijen Geopark resmi ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG)

Banyuwangi, Halojatim.com- Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Perancis, Rabu (24 Mei 2023) memutuskan jika Ijen Geopark Ditetapkan sebagai Anggota UNESCO Global Geopark (UGG). .

Selain Ijen Geopark, ada tiga tempat lain yang berasal dari Indonesia yang mendapatkan UGG, yakni, Geopark Maros (Pangkep), Merangin (Jambi), dan Raja Ampat (Papua). 

“Alhamdulillah, setelah melewati berbagai proses dan sidang, akhirnya Ijen Geopark resmi menjadi anggota UGG. Hal ini berdasarkan surat resmi serta rilis yang diunggah dalam website UNESCO,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (25/5/2023).

Geopark Ijen menjadi bagian dari 195 situs UGG yang tersebar di 48 negara. Geopark Ijen bersama dengan 18 situs geologi lainnya di dunia yang baru ditetapkan pada tahun ini, di antaranya adalah Caçapava (Brazil), Lavreotiki (Yunani), Aras (Iran), Hakusan Tedorigawa (Jepang) dan sejumlah situs dunia lainnya.

“Semoga dengan ditetapkannya Ijen sebagai UGG ini, semakin menambah kunjungan wisatawan mancanegara ke Banyuwangi. Sehingga akan berdampak pada kesejahteraan dan penguatan kebudayaan masyarakat Banyuwangi,” harap Ipuk.

Ijen Geopark memiliki sejumlah situs yang tersebar di dua wilayah, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Karakteristik utama yang diunggulkan dari situs Geopark Ijen adalah keelokan kawasan Gunung Ijen yang mengedepankan tiga komponen pariwisata, yaitu geologi, biologi, dan budaya.

Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Banyuwangi, Abdillah Baraas menyebutkan, pada tahap penilaian lalu Ijen Geopark berhasil mendapatkan nilai tinggi dengan skor 872. 

“Meski demikian, kita tetap harus bekerja keras, melakukan pembenahan di berbagai aspek agar status UGG tetap bisa kita pertahankan pada masa revalidasi 2026 mendatang. Tentu dengan kolaborasi bersama pihak-pihak terkait ,” ujarnya. ***

 

 

LOMBA BALAP SEPEDA TOUR DE IJEN KEMBALI DILAKSANAKAN SETELAH EMPAT TAHUN VAKUM
BANYUANGI I halojatim.com – Kejuaraan balap sepeda internasional akan kembali dilaksanakan di Banyuwangi. Pemerintah setempat mengadakan International Banyuwangi Tour de Ijen setelah empat tahun absen karena pandemi Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa kejuaraan balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen menjadi salah satu dari 79 agenda kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024. "Sebanyak 79 event skala nasional hingga internasional bakal menjadi sajian menarik bagi wisatawan sepanjang tahun ini," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, 79 event B-Fest 2024 terpilih berasal dari banyak usulan oleh berbagai pihak yang diseleksi oleh tim kurator. Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak kalangan yang meminta agar digelar kembali, sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan tahun ini digelar. "Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024," kata Bupati Ipuk. Sebelumnya, lanjut Ipuk, International Banyuwangi Tour de Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Karena selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi kepada masyarakat. "Event yang menghadirkan pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar di Banyuwangi pada 22-25 Juli 2024," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, setiap bulannya akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain International Banyuwangi Tour de Ijen, ada beberapa event berkelas juga akan meramaikan B-Fest tahun ini, di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli mendatang. Event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival ini merupakan agenda yang masuk dalam agenda Kalender Event Nasional (KEN) Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

7 bulan yang lalu