Pulau Masalembu Sumenep Terisolasi Akibat Badai, Kapal Perang Malahayati-362 Dikirim Bawa Kebutuhan Ini

Rabu, 01 Maret 2023 23:04 WIB

Penulis:ifta

Screenshot 2023-03-01 230240.png
Pulau Masalembu Sumenep Terisolasi Akibat Badai, Kapal Perang Malahayati-362 Dikirim Bawa Kebutuhan Ini

Surabaya, Halojatim.com- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Malahayati-362 dikirim ke Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep Jawa Timur.

Pulau Masalembu kini terisolasi akibat badai buruk yang terjadi perairan ini dalam beberapa hari terakhir ini.

Kapal-kapal yang biasa membawa logistik untuk kebutuhan di pulau tersebut tidak bisa menyeberang akibat cuaca buruk.

Akibatnya, kebutuhan pokok di daerah tersebut tidak bisa dipasok secara maksimal.

Kini Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Malahayati-362 berisi kebutuhan logistik dikirim ke Pulau Masalembu.

Berangkat dari Dermaga Madura, Komando Armada (Koarmada) II Surabaya, pukul 17.00 WIB, Rabu, diperkirakan KRI Malahayati-362 tiba di Pulau Masalembu pada sekitar pukul 06.00 WIB, Kamis pagi, 2 Maret 2023. 

"Perjalanannya sekitar 14 jam. Pelepasan bantuan logistik ini sebagai respon cepat dan komitmen jajaran Forkopimda Jatim untuk segera mengirimkan bantuan logistik bagi masyarakat di gugusan Kepulauan Masalembu," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberangkatkan KRI Malahayati-362 di Surabaya, Rabu (1/3) petang.

Kapal perang dengan 130 orang personel itu membawa bantuan dari Forkopimda Jatim berupa minyak goreng total 2.000 liter, sarden 700 kaleng dan mie instan 10.000 bungkus.  
Dikirim juga 15 ton beras, 5 ton gula pasir dan Elpiji 3 kilogram sebanyak 300 tabung. 

Gubernur Khofifah mengungkapkan Camat Masalembu dan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim turut serta dalam rombongan KRI Malahayati-362 untuk memastikan logistik benar-benar didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Mohon doanya mudah-mudahan perjalanan semua lancar, aman, selamat dan bisa didistribusikan kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan, berdasarkan hasil assesment, pengiriman logistik bagi warga gugusan di wilayah Kepulauan Masalembu harus menggunakan kapal perang.

"Karena kapal biasa tidak memungkinkan mengirimkan logistik di tengah gelombang laut yang tinggi," ucap Mantan Menteri Sosial itu.

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/ Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) Farid Makruf menandaskan selama beberapa hari terakhir masyarakat di gugusan Kepulauan Masalembu menyiasati kekurangan stok beras dengan memakan singkong.  

"Sudah beberapa hari ini Kapal Sabuk Nusantara 92 yang biasa melayani angkutan barang dan orang menuju Kepulauan Masalembu tidak berlayar. Saat ini hanya berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akibat badai dan cuaca yang tidak menentu," katanya.

Menurutnya, laporan situasi krisis pangan di Kepulauan Masalembu telah sampai kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurrachman dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.  (ANTARA) ***