Program Salt Centre  PHE WMO Diapresiasi KLHK

Jumat, 30 Desember 2022 16:15 WIB

Penulis:Asih

Editor:Asih

PHE WMO.jpg
Direktur PHE WMO, Endro Hartanto menerima Proper Emas 2022 dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin disaksikan Menteri KLHK, Siti Nurbaya, Kamis (29/12/2022).

SURABAYA | halojatim.com -  Program Salt Centre Terintegrasi yang dilakukan Pertamina Hulu Energi WMO (PHE WMO) diapresiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

KLHK mengganjarnya dengan Proper Emas 2022 dan ini adalah Proper Emas ke-4 yang diterima PHE WMO untuk program ini. 

Muhamad Arifin, General Manager Zona 11 mengatakan ini adalah perolehan emas ke-4 untuk PHE WMO, mengatakan Proper Emas ini karena program unggulan Salt Centre yang  dikembangkan bersama masyarakat Desa Banyusangka, Bangkalan. 

BACA JUGA : 

"Kami harapkan program ini dapat menghidupkan industri garam tradisional oleh masyarakat Pulau Garam," ujar Arifin. 

Arifin menjelaskan bahwa program  ini  telah mampu mengantarkan PHE WMO untuk kembali meraih Proper Emas 2022. Sebelumnya, PHE WMO juga sudah pernah mendapatkan emas sebanyak 3x pada tahun 2016, 2017 dan 2020. 

Penghargaan Proper Emas tersebut merupakan penghargaan tertinggi yang diperoleh dalam penilaian kinerja perusahaan untuk pengelolaan lingkungan yang diselenggarakan KLHK. 

Acara Penganugerahaan Proper 2022 dilaksanakan di Istana Wakil Presiden RI pada Kamis, 29 Desember 2022. Penghargaan Proper Emas PHE WMO diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dan diterima oleh Direktur PHE WMO, Endro Hartanto. 

“Kami turut bangga, dengan diraihnya penghargaan Proper Emas tahun ini menunjukkan bahwa dengan adanya program Salt Centre Terintegrasi telah memberikan manfaat bagi kelompok manfaat dan masyarakat sekitar. Tidak hanya manfaat ekonomi saja yang didapat, tetapi manfaat lainnya seperti manfaat lingkungan dan sosial," ujar Endro Hartanto. 

Seperti yang diketahui, Program Salt Centre Terintegrasi merupakan program yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas garam di Madura khususnya wilayah Bangkalan. Dengan adanya penerapan teknologi tepat guna yang diterapkan, tidak hanya NaCl saja yang meningkat, tetapi kandungan puritan yang tidak dibutuhkan dalam garam juga berkurang. 

Program ini juga melibatkan ibu-ibu PKK dan juga Karang Taruna untuk terlibat dalam kegiatan diversifikasi produk olahan berbahan dasar garam. Tidak hanya itu, dengan adanya Program Salt Centre Terintegrasi juga telah mampu menjadi contoh dan lokasi belajar bagi masyarakat sekitar dan siswa-siswi dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi untuk belajar terkait pengelolaan garam rakyat dengan teknologi tepat guna. Program Salt Centre Terintegrasi ini juga telah mampu mendukung SDGs 1, 8, 12, 13 dan 15. 

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung PHE WMO, sehingga ini adalah pencapaian dan penghargaan untuk kita semua", tutup Endro.