Pertunjukan Akulturasi Budaya Bali-Jawa Meriahkan Hari Lahir Pancasila di Banyuwangi

Kamis, 02 Juni 2022 22:03 WIB

Penulis:ifta

tddmazpkvc_img-20220602-wa0026.jpg
Pertunjukan Akulturasi Budaya Bali-Jawa Meriahkan Hari Lahir Pancasila di Banyuwangi

BANYUWANGI, Halojatim.com- Sejumlah daerah dari Jawa Timur, Bali, hingga Riau ikut meramaikan atraksi budaya dalam rangka Hari Lahir Pancasila di Banyuwangi.

Masing-masing daerah menyumbangkan atraksi budayanya dengan beragam keunikan masing-masing.

Tercatat sejumlah daerah ikut meramaikan acara yang dikemas dalam Festival Budaya Nusantara di Taman Blambangan itu berasal dari Banyuwangi, Situbondo, Lumajang, Jembrana, Pamakesan, hingga Tanjung Pinang, Riau.

"Jadikanlah budaya sebagai sarana mempersatukan bangsa Indonesia. Bukan justru membuat pecah belah. Inilah manifestasi dari sila ketiga, Persatuan Indonesia," ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang membuka acara tersebut, Rabu malam kemarin.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna. 

"Kami merasakan betul bahwa kebudayaan adalah alat pemersatu dan perekat bangsa Indonesia," ujar Gede.

Dalam Festival Budaya Nusantara ini diawali dengan seni musik karawitan tabung dari Jembrana, Bali. 

Aransemen berjudul Manakala itu berhasil menghentak pengunjung yang memadati pelataran panggung Taman Blambangan. 

Disusul kemudian dengan tari pembuka Panca Warna dari Banyuwangi. 

Tari ini menggambarkan keragaman budaya lintas etnis di bumi Blambangan. 

Tari Puspawresti dari Jembrana menyambung pertunjukan. Tari yang menghadirkan muda mudi yang menyambut kedatangan tamu dengan penuh penghormatan. 

Dirangkai pula dengan tari bertajuk Arume Kembang Gumitir yang mengkreasikan antara tari topeng, rodat hingga tari maju rampak persembahan dari Kabupaten Lumajang.

Kemudian disusul dengan tari Kepodang Emas dari Banyuwangi yang melukiskan tentang kerukunan. 

Berpadu dengan tari Bunganah Athe yang juga disisipi dengan Pamekasan Culture Show yang memamerkan aneka ragam batik dari pulau garam itu. 

Sedangkan Kabupaten Situbondo sendiri menampilkan tari Landhung alias Layar Pendhalungan. 

Tari ini menggambarkan tentang pedoman hidup masyarakat Situbondo yang berkultur, Jawa-Madura. 
Festival ditutup dengan tari dan aransemen musik berjudul Loloan. 

Nama terakhir ini terinspirasi dari sebuah perkampungan di Jembrana yang menjadi tempat akulturasi budaya Bali dan Jawa. 

Juga sebagai tempat bertemunya pemeluk Muslim dan Hindu. Tari yang diberi judul Balingi ini digarap secara kolaboratif oleh seniman Bali dan Banyuwangi. (*)

LOMBA BALAP SEPEDA TOUR DE IJEN KEMBALI DILAKSANAKAN SETELAH EMPAT TAHUN VAKUM
BANYUANGI I halojatim.com – Kejuaraan balap sepeda internasional akan kembali dilaksanakan di Banyuwangi. Pemerintah setempat mengadakan International Banyuwangi Tour de Ijen setelah empat tahun absen karena pandemi Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa kejuaraan balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen menjadi salah satu dari 79 agenda kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024. "Sebanyak 79 event skala nasional hingga internasional bakal menjadi sajian menarik bagi wisatawan sepanjang tahun ini," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, 79 event B-Fest 2024 terpilih berasal dari banyak usulan oleh berbagai pihak yang diseleksi oleh tim kurator. Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak kalangan yang meminta agar digelar kembali, sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan tahun ini digelar. "Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024," kata Bupati Ipuk. Sebelumnya, lanjut Ipuk, International Banyuwangi Tour de Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Karena selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi kepada masyarakat. "Event yang menghadirkan pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar di Banyuwangi pada 22-25 Juli 2024," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, setiap bulannya akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain International Banyuwangi Tour de Ijen, ada beberapa event berkelas juga akan meramaikan B-Fest tahun ini, di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli mendatang. Event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival ini merupakan agenda yang masuk dalam agenda Kalender Event Nasional (KEN) Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

9 bulan yang lalu