Mahasiswa UPN Rakit Tong Sampah Jadi Komposter Rumah Tangga, Bisa Jadi Pupuk Ampuh

Rabu, 06 Juli 2022 17:36 WIB

Penulis:ifta

IMG-20220704-WA0026.jpg
Mahasiswa UPN membuat tong sampah menjadi alat untuk menjadikan sampah rumah tangga bisa menjadi kompos secara langsung.

SURABAYA, Halojatim.com- Mahasiswa UPN membuat tong sampah menjadi alat untuk menjadikan sampah rumah tangga bisa menjadi kompos secara langsung.

Kompos ini bisa digunakan sebagai pupuk cair yang ampuh untuk tanaman obat keluarga (toga) maupun keperluan tanaman di ladang.

Hal ini karena bahan dari pupuk ini 100 persen organik yang berasal dari sampah rumah tangga.

Tong komposter ini dibuat oleh mahasiswa dari kelompok KKN 2 UPN dan diserahkan kepada warga desa Kebonsari, Jambangan, Surabaya.

Alasan dari pembuatan komposter ini dikarenakan melihat kondisi di lapang mengenai sampah organik rumah tangga yang hanya dikumpulkan pada satu lubang di area kebun sekitar. 

Maka dari itu, tujuan dari pembuatan komposter ini agar sampah-sampah rumah tangga tersebut dapat didekomposisi pada wadah yang lebih tertutup, sehingga tidak menimbulkan bau di wilayah tersebut.

Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari bahan-bahan organik, seperti limbah organik rumah tangga (sampah sayuran dan buah) yang mengalami pelapukan atau dekomposisi. 

Komposter digunakan sebagai alat atau wadah yang membantu pengomposan sampah-sampah organik tersebut.

Pembuatan komposter ini memakan waktu kurang lebih 3-4 hari, mulai dari pembelian bahan berupa drum plastik, pipa, dan bahan lainnya, pelubangan drum, pemotongan pipa, perakitan, dan diakhiri dengan menghias komposter dengan tulisan “KKN 2 Kebonsari”. 

“Dengan adanya komposter ini bisa membantu menangani sampah rumah tangga yang membeludak, ini juga bisa menjadi alternatif bahan pupuk alami, yaitu pupuk cair yang ramah lingkungan,” jelas Selsha dari Kelompok 2 KKNT MBKM, UPN, Rabu (7/7). 

Pupuk kompos yang dihasilkan nantinya akan digunakan untuk memupuk tanaman toga dan tanaman horti lainnya yang ada di sekitar kebun warga sekitar. 

Alasan utama komposter tersebut diletakkan di RW 3 Kebonsari, dikarenakan warga sekitar hanya memanfaatkan lubang resapan biopori untuk membenamkan sampah-sampah organik agar menjadi kompos. 

Namun dikarenakan terbatasnya jumlah dan kapasitas yang dapat ditampung lubang biopori, sehingga tidak banyak pupuk kompos yang dihasilkan.

Warga sekitar menyambut baik komposter tersebut.

“Alhamdulillah dengan adanya komposter bisa menunjang kebutuhan pupuk di RW kami yang banyak mengelola kebun toga serta membutuhkan pupuk cair. ampah organis yang kami keluarkan busa dikelola menjadi bahan yang sangat bermanfaat,” kata Rini Utami warga sekitar. (*)