Lebih dari 50 Warga di Jember Keracunan Makanan Takjil, Puskesmas Tak Muat, Korban Dirawat di Aula

Senin, 01 April 2024 10:12 WIB

Penulis:ifta

Screenshot 2024-04-01 100507.png
Korban yang keracunan makanan takjil dirawat di Puskesmas Mayang, Jember, Jawa Timur.

Jember- Lebih dari 50 warga di Jember diduga keracunan makanan takjil yang dibagi-bagi di jalan.

Akibat banyaknya korban yang berdatangan, puskesmas di Mayang Jember sampai tidak muat.

Para korban kemudian diberikan perawatan di aula puskesmas lantaran tempat tidur pasien yang terbatas pada Minggu (31/3) malam.

"Keluhan mereka rata-rata sakit perut, mual, muntah, dan diare setelah dua hingga tiga jam makan takjil yang dibagi-bagikan di jalan," kata Kepala Puskesmas Mayang Hamid Dwi Supriyanto di puskesmas setempat, Senin.

Menurutnya, korban yang diduga keracunan makanan takjil tersebut terus berdatangan, sehingga pihak puskesmas segera melakukan penanganan terhadap warga yang mengeluhkan sakit.

"Semua sudah ditangani oleh perawat di Puskesmas Mayang, sehingga sebagian korban yang dinyatakan kondisinya membaik diperbolehkan pulang ke rumahnya," tuturnya.

Baca juga: Puluhan warga Jatirejo Jombang alami mual dan muntah bersamaan

Ia mengatakan jumlah korban keracunan yang mengeluhkan mual, muntah dan diare lebih dari 50 orang, namun semuanya sudah dapat teratasi oleh petugas medis di Puskesmas Mayang, sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.

"Alhamdulillah, semua sudah tertangani, namun ada yang masih dirawat di puskesmas dan ada yang sudah pulang, karena kondisinya membaik," katanya.

Jumlah kamar rawat inap yang terbatas di Puskesmas Mayang menyebabkan sebagian pasien yang diduga keracunan tersebut harus dirawat di ruang aula dengan beralaskan karpet dan tikar saja.

Hamid menjelaskan korban keracunan makanan takjil tersebut tidak hanya warga di Kecamatan Mayang, namun ada yang dari Kecamatan Kalisat dan Pakusari, karena kebetulan melintas di lokasi bagi-bagi takjil di Kecamatan Mayang tersebut.

"Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut, petugas akan mengambil sampel makanan takjil dan diperiksa di laboratorium," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.

"Makanan takjil yang dimasak sendiri itu dibagi-bagikan kepada warga sekitar dan warga yang melintas di jalan raya Desa Mayang, namun pada malam harinya banyak warga yang mengeluh sakit perut dan muntah-muntah," katanya dilansir dari ANTARA, Senin (1/4). ***