Sampah
Senin, 29 Agustus 2022 19:35 WIB
Penulis:ifta
BANYUWANGI, Halojatim.com – Untuk mengendalikan hama tikus agar tidak sampai merusak padi warga, kini dibuat pemangsa alami, yakni burung hantu.
Burung hantu selama ini dikenal sebagai predator tikus, bahkan sehari untuk 1 ekor burung hantu bisa memangsa sampai tiga ekor tikus.
Predator alami inilah yang coba dikembangkan di Banyuwangi. Caranya, kini mulai dibangun ratusan rumah burung hantu.
Harapannya rumah burung hantu itu bisa ditinggali oleh burung hantu di sawah-sawah warga.
Tercatat Pemkab Banyuwangi memfasilitasi 342 rumah burung hantu (rubuha) untuk disebar ke sejumlah wilayah pertanian yang tingkat populasi tikusnya tinggi.
"Ini lebih ramah lingkungan. Selain mengurangi penggunaan pestisida, juga mendukung pelestarian burung hantu yang ternyata sangat bermanfaat bagi petani. Hewan ini merupakan predator alami tikus sehingga bisa melindungi tanaman petani,” kata Bupati Ipuk Fiestiandani, Senin (29/8/2022).
Ipuk sempat meninjau lahan pertanian yang telah difasilitasi pemkab rumah burung hantu di sela program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, pada 24 Agustus 2022 lalu.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi M. Khoiri menjelaskan, burung hantu dipilih sebagai predator dikarenakan memiliki kemampuan mendeteksi mangsa dari jarak jauh.
“Hewan ini memiliki pendengaran yang sangat tajam serta mampu terbang dan menyergap mangsanya dengan cepat tanpa suara,” paparnya.
Ukuran tubuhnya relatif lebih besar, mampu beradaptasi dengan lingkungan baru dan cepat berkembang biak. Dalam sehari, kata Khoiri, burung hantu besar dapat memangsa tikus hidup sebanyak 3-5 ekor dengan jangkauan terbang hingga 12 km.
“Burung hantu mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter. Ini menjadikannya sebagai alternatif solusi yang paling efektif untuk menekan populasi tikus,” kata Khoiri.
Pembangunan rubuha bertujuan sebagai tempat transit burung hantu liar dan diharapkan menjadi tempat tinggal bagi burung hantu untuk bisa berkembang biak, sehingga keberadaan burung hantu juga dapat dilestarikan. (*)
Bagikan
Sampah
6 bulan yang lalu
Banyuwangi
8 bulan yang lalu
BPJS
10 bulan yang lalu