KENAIKAN TIKET PESAWAT PENYEBAB INFLASI DI MALANG NAIK

Rabu, 03 Januari 2024 23:20 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

A-Bandara-Abdulrachman-Saleh.jpg
Pesawat komersiil di Bandara Abdurrahman Saleh, Malang

MALANG I halojatim.com - Inflasi di Kota Malang naik sebesar 0,22 persen pada Desember 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa kenaikan harga tiket pesawat atau angkutan udara menjadi penyebab.

 

"Komoditas utama penyumbang inflasi, salah satunya adalah kenaikan harga tiket pesawat, yang memberikan andil sebesar 0,061 persen terhadap inflasi Kota Malang," kata Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin.

 

Harga tiket pesawat pada Desember 2023 mengalami kenaikan 3,59 persen dan memberikan andil tertinggi terhadap inflasi Kota Malang. Umar mengatakan selain disebabkan adanya kenaikan harga tiket angkutan udara, inflasi Kota Malang juga dipengaruhi kenaikan komoditas bawang merah sebesar 27 persen dengan andil 0,051 persen.

 

Kemudian, katanya, juga disebabkan kenaikan harga komoditas cabai merah mencapai 30,63 persen dengan andil sebesar 0,046 persen, cabai rawit naik 6,89 persen, emas perhiasan naik 2,37 persen, rokok kretek 1,15 persen, tempe 2,77 persen dan gula pasir naik 4,45 persen.

 

"Libur Natal dan Tahun Baru menyebabkan kenaikan harga tiket angkutan udara, ini terjadi di semua rute, termasuk yang menuju wilayah Kota Malang," katanya.

 

Ia mengatakan sementara untuk sejumlah komoditas penghambat inflasi atau yang mengalami penurunan harga pada Desember 2023 antara lain adalah penurunan harga daging ayam ras sebesar 3,62 persen dan beras sebesar 0,7 persen.

 

"Untuk penurunan harga daging ayam ras, memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,042 persen dan beras 0,026 persen," katanya.

 

Sementara komoditas lain yang menghambat inflasi pada periode tersebut antara lain adalah sabun cari turun sebesar 3,79 persen, minyak goreng turun 1,44 persen, bensin turun 0,1 persen dan sejumlah buah-buahan seperti semangka turun 5,06 persen.

 

Ia menambahkan, inflasi Year on Year (YoY) dan kumulatif Kota Malang pada tercatat sebesar 2,56 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi yang sama di wilayah Jawa Timur dan Nasional yang masing-masing tercatat sebesar 2,92 persen dan 2,61 persen.

 

BPS Kota Malang mencatat sejumlah komoditas yang mendorong inflasi pada periode tersebut diantaranya adalah kenaikan harga beras mencapai 20,72 persen, cabai rawit 125,39 persen, rokok kretek filter 14 persen, biaya kontak rumah 2,74 persen dan angkutan udara 8,73 persen.

 

Sementara untuk komoditas yang menghambat inflasi antara lain adalah penurunan harga telur ayam ras sebesar 9,4 persen, bensin 0,91 persen, minyak goreng 4,28 persen, sabun cair 8,9 persen, bawang merah 6,61 persen dan daging sapi turun 1,64 persen.(*)