JATIM EKSPORT BERBAGAI PRODUK SENILAI RP 3,62 MILIAR

Rabu, 22 November 2023 22:40 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

A-EKSPOR.jpg
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor berbagai produk di Surabaya Rabu.

SURABAYA I halojatim.com - Produk Jatim terus laku di luar negeri. Ekspor itu terdiri dari berbagai produk tujuan negara-negara di Asia Timur, Timur Tengah dan Eropa senilai total 235,32 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp3,62 miliar.

 

"Ekspor ini dari tujuh pelaku usaha di Jatim," kata Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor berbagai produk di Surabaya Rabu.

 

Rincian ekspor tersebut yaitu barang olahan pangan dari CV Bhumikara Kula Sejahteran dari Desa Devisa Kelor Sumenep dengan komoditas bubuk daun kelor senilai 40 ribu dolar AS tujuan Jerman. Kemudian pelepasan ekspor juga dilakukan untuk produk dari CV Cahya Triputra Utama dengan komoditas kerupuk dan keripik tempe, rengginang serta kerupuk bawang. Produk yang diekspor mencapai 15 ribu dolar AS tujuan Korea Selatan. Berikutnya juga ada produk milik PT Kelola Mina Laut yang dilepas ekspor dengan komoditas berupa fillet ikan alfonsino beku senilai 67.405 dolar AS tujuan Jepang.

 

Diikuti dengan barang non-pangan dari CV Maharani Abadi atau Desa Devisa Kendang Djimbe Blitar dengan komoditas kendang djimbe senilai 17 ribu dolar AS tujuan China. Juga produk milik CV Wahana Surya dengan komoditas furnitur plastik senilai 21.700 dolar AS tujuan French Polynesia.

 

Terakhir yang juga dilepas ekspor adalah produk dari CV Bunga Melati binaan Bea Cukai Malang dan Pemkot Batu dengan komoditas kokedama atau pot tanaman. Nilainya mencapai 26.109 dolar AS, diekspor dengan negara tujuan Jepang. Selain itu CV Bright Leaf Indo Trading dengan komoditas tembakau senilai 48.114 dolar AS tujuan Mesir.

 

Khofifah mengatakan pada Oktober 2023 sebesar 94,88 persen ekspor Jatim ditopang oleh non migas. Terdata nilai ekspor Jatim Januari-Oktober 2023 mencapai 17,18 miliar dolar AS, sedangkan ekspor non migas 16,48 miliar dolar AS.

 

Pada kesempatan itu, Khofifah mengajak para pelaku ekspor untuk mengubah pola pikir bahwa perspektif ekspor bukan berorientasi hanya ke luar negeri. Tapi juga ke luar provinsi Jatim yang menurutnya peluangnya sangat besar.

 

"Pasar kita juga kuat di dalam negeri, ekspor bukan cuma ke kuar negeri orientasinya. Komoditas dari Jatim juga dibutuhkan terutama di wilayah Indonesia Timur," katanya. (*)