Jalur Tol di Tuban Ada yang Lewati Masjid, Ada Titik yang Kemungkinan Digeser?

Sabtu, 28 Mei 2022 10:06 WIB

Penulis:ifta

A-EXIT NGANJUK.jpg
Exit tol di Kabupaten Ngajuk . Sistem buka tutup akan diberlakukan di ruas tol di Jatim.

TUBAN, Halojatim.com- Megaproyek jalur tol di kawasan Tuban kini masih dalam pendalaman terkait jalur-jalur yang akan dilalui.

Dari hasil laporan awal ada satu jalur yang melewati bangunan berupa masjid. Temuan itu bakal dilaporkan ke Kementerian PUPR.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban, Bambang Irawan mengatakan sempat ada masalah di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Tuban Jawa Timur. 

Kata dia, data dari konsultan ada yang melewati masjid, namun masalah tersebut sudah ditindaklanjuti.

"Pihak konsultan sudah turun ke lokasi di 35 desa yang akan dilalui Proyek Strategis Negara (PSN) tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban, Bambang Irawan seperti dilansir dari laman resmi Pemkab Tuban pada Sabtu (28/5).

Usai konsultasi publik itu, pihak konsultan perencana dan konsultan feasibility study (studi kelayakan) melakukan pendataan di lapangan yang hingga saat ini masih belum selesai.

"Termasuk kelayakan lingkungan, studi Amdalnya nanti seperti apa, itu belum ada dan akan disosialisasikan tahap berikutnya," ujarnya.

"Nanti pada sidang Amdalnya juga akan kami sampaikan jika bermasalah di lapangan, masyarakat nanti juga akan jadi pesertanya. Update pembebasan lahannya kapan, nunggu tahapan selanjutnya," Bambang menandaskan.

Selain itu, Bambang juga telah mengomunikasikan dengan konsultan terkait rencana exit tol dan rest areanya, sebab ada rencana perubahan.

"Exit tol yang rencana di Kecamatan Kerek digeser, kalau bisa yang mendekati kawasan industri di Tuban. Sehingga wilayah kota tidak ribet. Rencananya, ada dua exit tol yang di Kabupaten Tuban," tandasnya.

Bambang berpesan kepada masyarakat, khususnya yang akan dilewati rencana proyek tol agar tidak panik. Sebab, ini masih studi, belum pembebasan lahan, dan dimungkinkan bisa berubah kalau dianggap sangat rawan dan berisiko akan digeser.

Ia juga menyampaikan jika tahapan-tahapan proses rencana pembangunan tol tidak mengalami perubahan. "Tetap sesuai rencana awal, belum ada pemberitahuan lagi," pungkasnya. (*)