Ini Penyebab Tingginya Perceraian di Banyuwangi

Selasa, 24 Oktober 2023 13:16 WIB

Penulis:Asih

Editor:Asih

Tim Riset UNAIR Gali Penyebab Tingginya Perceraian di Banyuwangi- (1).jpeg
Tim PKM Unair saat Mengambil data di KUA Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi.

SURABAYA  | halojatim.com – Tim riset asal Universitas Airlangga (Unair) baru saja menggelar penelitian di Kabupaten Banyuwangi. 

Kelompok yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tersebut berusaha menggali penyebab tingginya perceraian di wilayah Sunrise of Java itu. 

Ketua Tim sekaligus Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Firrial Eksa Maulidania Putri telah membenarkan hal itu. Ia mengatakan jika tingginya angka perceraian yang merata di wilayah perdesaan dan perkotaan Banyuwangi melatarbelakanginya untuk melaksanakan riset tersebut. 

“Kami ingin melihat apakah terdapat konstruksi sosial masyarakat yang berbeda antara kedua wilayah tersebut karena memiliki angka perceraian yang tinggi,” terang Firrial. 

Dalam riset itu, Firrial menerangkan jika timnya mengambil dua wilayah yang menjadi sampel penelitian. Wilayah pertama ialah Kecamatan Genteng sebagai representasi perkotaan dan yang kedua adalah Kecamatan Muncar sebagai representasi perdesaan. 

Hasil Riset 

Menurut Firrial, riset tentang konstruksi sosial masyarakat perdesaan dengan perkotaan terkait perceraian masih belum ada. Akhirnya, di bawah bimbingan Syifa’ul Lailiyah SKM MKes tim tersebut melakukan penelitian dasar itu dengan mengkhususkannya pada Kabupaten Banyuwangi. 

Firrial bersama anggota timnya, yakni Ghani Armando, Dimas Ahmad Nurullah Subekti, dan Mohamad Devan Tri Oktavadhan selanjutnya melakukan riset lapangan. Hasilnya, tim tersebut menemukan perbedaan konstruksi sosial masyarakat perdesaan dan perkotaan Banyuwangi mengenai keluarga berencana terhadap perceraian. 

“Di mana stigma masyarakat perdesaan mengenai perceraian cenderung karena adanya praktik patriarki dan pernikahan sebagai fungsi reproduksi. Pada wilayah perkotaan stigma perceraian erat kaitannya dengan masalah finansial,” ungkap Firrial. 

Rencana Lanjutan 

Dari risetnya, satu luaran yang mereka bangun dan dapat berdampak positif bagi masyarakat adalah policy brief atau ringkasan kebijakan. Meskipun masyarakat tidak langsung merasakannya, ringkasan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil tindakan penyelesaian permasalahan. 

“Secara tidak langsung, luaran tambahan berupa policy brief akan memberikan pandangan baru mengenai perceraian. Menerapkan policy brief berpotensi menekan angka kasus perceraian serta dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga,” lanjut Firrial. 

Saat ini, hasil penelitian yang mereka kerjakan telah mereka unggah dalam media jurnal ilmiah. Mereka juga telah menyerahkan ringkasan itu pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Genteng dan Muncar dan berlanjut pada pihak-pihak lainnya. 

“Untuk saat ini kami telah submit artikel ilmiah di National Public Health Journal yang terindeks SINTA 1. Kami juga telah menyerahkan policy brief kepada pihak KUA Muncar dan Genteng,” kata Firrial 

“Untuk rencana tindak lanjut,” sambungnya, “kami akan menyerahkan policy brief kepada pihak PA (Pengadilan Agama, Red) Banyuwangi dan Dinas Sosial PP (Pemberdayaan Perempuan, Red), dan KB (Keluarga Berencana, Red) Banyuwangi dan menyelesaikan laporan akhir,” pungkas Firrial. 




  

 

LOMBA BALAP SEPEDA TOUR DE IJEN KEMBALI DILAKSANAKAN SETELAH EMPAT TAHUN VAKUM
BANYUANGI I halojatim.com – Kejuaraan balap sepeda internasional akan kembali dilaksanakan di Banyuwangi. Pemerintah setempat mengadakan International Banyuwangi Tour de Ijen setelah empat tahun absen karena pandemi Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa kejuaraan balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen menjadi salah satu dari 79 agenda kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024. "Sebanyak 79 event skala nasional hingga internasional bakal menjadi sajian menarik bagi wisatawan sepanjang tahun ini," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, 79 event B-Fest 2024 terpilih berasal dari banyak usulan oleh berbagai pihak yang diseleksi oleh tim kurator. Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak kalangan yang meminta agar digelar kembali, sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan tahun ini digelar. "Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024," kata Bupati Ipuk. Sebelumnya, lanjut Ipuk, International Banyuwangi Tour de Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Karena selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi kepada masyarakat. "Event yang menghadirkan pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar di Banyuwangi pada 22-25 Juli 2024," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, setiap bulannya akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain International Banyuwangi Tour de Ijen, ada beberapa event berkelas juga akan meramaikan B-Fest tahun ini, di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli mendatang. Event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival ini merupakan agenda yang masuk dalam agenda Kalender Event Nasional (KEN) Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

6 bulan yang lalu