#Komunitas Sepak Bola
Sabtu, 23 November 2024 12:40 WIB
Penulis:Andri
Editor:Andri
SURABAYA I halojatim- Nama Marselino Ferdinan tengah di atas. Dua golnya ke gawang Arab Saudi membuat Indonesia terus menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026. Ada seorang bergelar doktor yang ikut membentuk Marselino bisa menjadi seperti sekarang.
Sidiq Prasetyo
SEORANG lelaki berjalan membelah Stadion Jenggolo, Sidoarjo, akhir pekan lalu. Dia mengenakan training dan juga kaos terus mengamati sebuah pertandingan anak-anak berusia 12 tahun.
Ternyata, lelaki itu adalah Imam Syafi’i. Dia adalah pemilik Indonesia Soccer Academy atau ISA, salah satu tim yang tengah melakukan pertandingan tersebut. Dia dengan serius mengamati pertandingan yang digelar melawan sebuah tim asal Kabupaten Gresik tersebut. Dengan harapan bakal ada yang bisa berprestasi dengan membawa nama bangsa dan Negara. Seperti yang sudah pernah dilakukannya.
Tak tanggung-tanggung, salah satu pesepak bola yang sukses dicetaknya adalah Marselino Ferdinan. Nama yang saat ini tengah melambung berkat dua golnya ke gawang Arab Saudi dalam pertandingan Babak III Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Selasa (19/11/2024).
‘’Marsel pernah ikut berlatih dengan saya saat usianya 10 sampai 14 tahun. Bakatnya sudah terlihat sejak kecil,’’ kenang Imam kepada halojatim.
Ketika itu, klub yang dibina olehnya masih belum bernama Indonesia Soccer Academy. Dulunya, ungkap Imam, masih bernama Real Madrid Foundation. ‘’Berlatihnya juga di Stadion Jenggolo ini dan kalau ada latihan malam di Gelora Delta,’’ papar Imam.
Dia mengenang, Marsel rajin berlatih dengan diantar orang tuanya. Bahkan, pemain kelahiran Kota Surabaya 9 September 2004 tersebut sering membawa Real Madrid Foundation dan juga ketika menjadi ISA mejadi juara dalam beberapa kejuaraan.
‘’Salah satunya gelar yang membuat Marsel dan rekan-rekan seangkatannya bisa ke luar negeri,’’ jelas Imam.
Bakat Marsel pun tercium oleh Persebaya Surabaya. Ini pula, papar Imam, yang membuat adik dari pemain Persebaya Surabaya Oktavianus Fernando itu mulai jarang berlatih di ISA.
‘’Karena syarat untuk bisa masuk Persebaya Elite Pro Academy harus berasal dari klub internal Persebaya. Marsel akhirnya bergabung dengan Indonesia Muda,’’ kata Imam.
Meski sudah tak di ISA tapi Imam dan Marsel masih sering menjalin kontak. Bahkan, sampai sekarang, keduanya sering berkomunikasi.
Ya, Marsel merupakana salah satu bakat besar sepak bola yang lahir di Indonesia. Sejak usia 17 tahun, namanya sudah masuk dalam Timnas Senior. Bahkan, sampai sekarang, dia masih merangkap di Tim Indonesia U-23 setelah sebelumnya juga di Tim U-17 dan U-19.
Di usia yang masih sangat muda pula, Marsel direkrut oleh Persebaya di Liga 1 musim 2021 -2023. Setelah itu, dia pergi ke Belgia untuk membela Deinze dan pada tahun ini berlaga di Kompetisi Liga Inggris dengan mengenakan jersey Oxford United.
Sementara, Imam selain menjadi pemilik ISA kesehariannya adalah dosen di Universitas Negeri Surabaya atau Unesa. Dia pun telah bergelar doktor dengan penelitian yang diambil juga berkaitan dengan sepak bola. (*)
Bagikan