Harga Pertalita jadi Rp 10 Ribu dan Solar Subsidi jadi Rp 6.800 Perliter

Sabtu, 03 September 2022 17:51 WIB

Penulis:Asih

Editor:Asih

IMG-20220629-WA0061.jpg
Pemerintah sudah menaikkan harga BBM subsidi jenis pertalite dan biosolar.

SURABAYA  halojatim.com - Pemerintah akhirnya menaikkan harga BBM bersubsidi, Sabtu (3/9/2022) mulai pukul 14.30 WIB.

Kenaikan harga atau pemerintah menyebutnya penyesuaian harga itu diumumkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Dari pengumuman itu, Pertalite yang semula seharga Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsudi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Pertamax 92 non subsidi dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. “Harga ini berlaku mulai  pukul 14.30 WIB,” katanya.

BACA JUGA : 

Sementara itu Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha atau operator yang ditugaskan untuk menyalurkan BBM bersubsidi, terus memastikan ketersediaan stok Pertalite dan Solar, serta proses distribusinya ke SPBU berjalan dengan maksimal di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan selain meningkatnya konsumsi,  Pertamina juga menjaga stok dan penyaluran Pertalite dan Solar menjadi sangat penting mengingat saat ini konsumsinya sekitar 85% dari total konsumsi BBM nasional.

Jadi saat ini kondisinya adalah sebuah kombinasi, yakni meningkatnya rata-rata konsumsi harian masyarakat serta tingginya porsi konsumsi Pertalite dan Solar secara nasional.  

"Kebutuhan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan ketersediaannya  dan Pertamina berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan ini,” ujar Irto.

Irto mengatakan ketahanan stok Pertalite dan Solar pada 2 September ini berada diangka yang aman, Pertalite di level 18 hari, Solar di level 20 hari dan terus diproduksi.

Proses produksi mulai dari hilir hingga ketersediaan stok BBM di SPBU juga terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) secara real time.

“Melalui PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. Misal, stok di salah satu SPBU sudah menipis, kami bisa mengalihkan distribusi dan menjadikan SPBU itu sebagai prioritas, jadi masyarakat jangan khawatir dan kami imbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan,” katanya.

Pada kesempatan ini Irto turut mengimbau bahwa Pertalite dan Solar yang merupakan BBM bersubsidi ini dikonsumsi bagi masyarakat yang berhak. Karena itu, Pertamina Patra Niaga akan terus menggandeng masyarakat, Pemerintah, dan seluruh pihak terkait dalam pengawasan Pertalite maupun Solar.

“Harapannya adalah Pertalite dan Solar benar-benar dinikmati masyarakat yang membutuhkan. Jika melihat adanya indikasi penyalahgunaan atau kecurangan, masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat yang berwenang,” kata Irto.

Untuk informasi terkait seluruh produk dan layanan Pertamina, masyarakat dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.