HADAPI PMK, VAKSINASI 100 EKOR SAPI

Minggu, 26 Juni 2022 11:20 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

A-SAPI.jpg
Sapi yang dilaksanakan vaksinasi di Kota Surabaya

SURABAYA I halojatim.com - Kota Surabaya siaga dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Caranya dengan Vaksinasi  100 ekor sapi di kawasan Wonocolo.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan telah menerima 600 dosis vaksin dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pada 24 Juni 2022. "Target vaksinasi PMK tahap satu sebanyak 600 ekor sapi perah dan sapi potong, yang tidak akan disembelih minimal 1 tahun," kata Antiek.

Kata  dia, vaksinasi diberikan untuk ternak sapi, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medik/paramedik veteriner dalam kondisi sehat atau tidak menunjukkan gejala klinis PMK. Antiek mengatakan vaksinasi PMK akan diberikan dengan tiga tahap, yaitu satu bulan setelah vaksinasi pertama dan vaksinasi booster 6 bulan setelah vaksinasi kedua. Vaksin tersebut, diperbolehkan diberikan kepada anak sapi yang telah berusia minimal dua pekan.

“Jadwal pelaksanaan vaksinasi mulai tanggal 24 Juni sampai 7 Juli 2022, di peternakan yang telah memenuhi beberapa persyaratan,” kata dia.

Untuk persyaratan hewan ternak yang akan mendapatkan vaksinasi PMK. Di antaranya adalah hewan ternak yang telah dipastikan kesehatannya, yakni tidak terpapar virus PMK, tidak pernah kontak dengan hewan penderita PMK, dan tidak pernah terjangkit atau sembuh dari PMK.

"Berusia minimal dua pekan dan tidak boleh dipotong/disembelih dalam jangka waktu satu tahun ke depan, setelah dilakukan vaksinasi,” kata dia.

Antiek mengatakan, sejak merebaknya wabah PMK, DKPP Surabaya terus bergerak cepat melakukan pengawasan rutin, dengan menerjunkan tim dokter di beberapa peternakan di Surabaya. Para petugas medik/paramedik veteriner tersebut, melakukan pengawasan dan memberikan pengobatan untuk hewan ternak yang sakit.

"Untuk hewan ternak yang sehat, kami memberikan vitamin. Sehingga, kami sudah memiliki pemetaan lokasi untuk pelaksanaan vaksinasi," kata dia. (*)