Kabar Baik, Seribuan Ekor Sapi yang Terjangkit PMK Mulai Sembuh
Nganjuk, Halojatim.com- Kasus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak kini mulai mereda.
Kabar baik datang dari peternak di Nganjuk Jawa Timur yang ternaknya mulai berangsur-angsur sembuh dari PMK.
Tercatat bahkan ada seribuan ekor sapi yang sudah mulai sembuh.
- Gaji ke-13 akan Cair 1 Juli 2022, Ini Besarannya
- Dinkes Surabaya Target Antrean Puskesmas Maksimal 25 Menit, IGD 4 Menit, Operasi 2 Hari
- Warga Tak Perlu Kuatir, Daging Hewan PMK Tetap Aman untuk Dikonsumsi
Pelaksana Tugas Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengungkapkan lebih dari 1.000 ekor ternak sapi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, sembuh dari serangan penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Ternak yang terserang penyakit mulut dan kuku mencapai lebih dari 2.900 ekor. Yang sembuh lebih dari 1.000 ekor ternak, yang mati ada delapan ekor. Semoga yang lain segera sembuh," katanya di Nganjuk, dikutip pada Rabu (22/6).
Ia mengatakan pemerintah kabupaten langsung bertindak cepat ketika ada temuan ternak yang terkena PMK.
Pemkab melakukan karantina wilayah di sekitar ternak yang terkena PMK sekaligus melakukan penyemprotan massal.
"Kami langsung door to door (jemput bola), menginstruksikan petugas dari dinas pertanian untuk turun langsung, jadi tidak usah sosialisasi. Langsung yang yang terkena PMK diberi vitamin sambil menunggu vaksin dari pusat," katanya.
Ia juga menambahkan pemerintah kabupaten memberikan anggaran khusus untuk keperluan penanganan PMK ini.
Kasus ini tidak hanya terjadi di Nganjuk melainkan seluruh Indonesia.
Pihaknya juga telah mengajukan sebanyak 5.000 dosis vaksin untuk ternak di Kabupaten Nganjuk.
Diharapkan, vaksin bisa segera turun, sehingga ternak warga bisa kembali sehat.
Selain itu, pihaknya juga sudah memberikan imbauan terutama kepada takmir masjid saat akan membeli hewan melakukan konsultasi kepada dinas, sehingga bisa diketahui hewan yang sehat dan tidak.
"Nanti dinas juga mengeluarkan surat keterangan sehat, agar betul-betul hewan yang sehat saja yang dikurbankan saat Idul Adha," kata Marhaen dilansir dari laman ANTARA. (*)