#persebaya
Rabu, 13 November 2024 06:45 WIB
Penulis:Andri
Editor:Andri
SIDOARJOI halojatim.com - Usianya baru seumur jagung. Tapi, sebuah komunitas sepak bola Gresik Selection sudah berkibar tinggi namanya.
--
KHUSAERI sudah berusia 50 tahun lebih. Tapi penampilannya seperti mengingatkan di masa jayanya ketika bergabung dengan PSSI Garuda II, sebuah proyek ambisius dari PSSI dengan menempa talenta-talenta muda sepak bola Indonesia di Eropa pada akhir 1980-an.
Tak jauh beda dengan dirinya saat mengantarkan Petrokimia Putra Gresik menjadi juara Kompetisi Divisi Utama, yang menjadi kasta sepak bola tertinggi Indonesia, pada 2002. Hanya, akhir pekan lalu, Khusaeri bukan lagi membela kedua kesebelasan tersebut.
Namun, dia tengah memperkuat Gresik Selection dalam pertandingan final Watugolong Cup U50 di Lapangan Desa Watugolong, Krian, Sidoarjo. Klub yang dibelanya adalah sebuah komunitas penggemar sepak bola dari Kota Pudak, julukan Gresik.
‘’Gresik Selection berdiri juga di tahun 2024 ini. Ibaratnya, kami ini masih bayi,’’ terang Pemilik Gresik Selection Yohanes Gatusso.
Awalnya, dia mendidikan komunitas tersebut karena tidak banyak komunitas sepak bola usia lanjut yang ada di Kota Pudak, julukan Gresik. Hanya, sebut Yohanes, Benjeng All Stars yang namanya cukup disegani di sepak bola lingkup Surabaya Raya.
‘’Padahal di Gresik kan banyak pemain-pemain senior yang masih bagus. Kebetulan, mereka mau saat saya ajak bergabung dengan Gresik Selection,’’ ungkap Yohanes.
Dia menyebut, selain Khusaeri, dua mantan bintang Tim Nasional Indonesia asal Gresik, Suwandi H.S. dan Widodo Cahyono Putro juga bergabug dengan Gresik Selection. Ya, Suwandi dan Widodo merupakan dua nama besar di kancah sepak bola Indonesia. Selain pernah membela Pasukan Garuda, julukan Tim Nasional Indoonesia, Suwandi dan Widodo juga pernah mengantarkan Kebo Giras, julukan Petrokimia Putra Gresik, juara Liga Indonesia 2002. Keduanya juga pernah sama-sama membela Persija Jakarta. Dahsyatnya lagi, Widodo merupakan salah satu pencetak gol terbaik dunia saat melakukannya di Piala Asia 1996 melalui tendangan saltonya.
‘’Widodo juga bilang ke saya mau ikut ke Watugolong. Namun, dia belum bisa karena mendapat kepercayaan menjadi pelatih di Persijap Jepara di Liga 2,’’ papar Yohanes.
Sebelumnya, Widodo dan Suwandi, lanjut dia, sudh membela Gresik Selection dalam sebuah turnamen U50 di Kesambi, Porong, Sidoarjo. Sebagai bukti, Yohanes mengirimkan sebuah foto dokumentasi miliknya.
Gresik Selection pun tak lupa mendatangkan nama-nama besar pesepak bola di Surabaya Raya. Di Watugolong, di komunitas tersebut ada nama Ari Kurniawan dan Nus Yadera. Ari merupakan kiper yang pernah malang melintas di kancah sepak bola Indonesia. Suami dari Camat Gedangan Sidoarjo, Ineke Dwi Setyawati itu pernah mengawang gawang Gelora Dewata, Bali, Deltras Sidoarjo, Persekabpas Kabupaten Pasuruan, dan Persiram Raja Ampat. Sementara Nus adalah pemain yang disebutkan mantan pemain kapten Indonesia Fakhri Husaini sebagai pemain yang paling tidak disukai karena selalu dijaga ketat. Saat bermain, Nus pernah membela Gelora Dewata dan Gelora Putra Delta yang kini menjadi Deltras.
‘’Kami selalu terbuka kepada pemain yang ingin bergabung. Dengan sepak bola saya juga mendapat banyak teman dan saudara,’’ tegas Yohanes.
Ke depan, Gresik Selection, ujar dia, akan semakin banyak mengikuti turnamen dan juga menggelar pertandingan. Dia berharap, Kota Pudak akan selalu diingat menjadi salah Kota Sepak Bola. (*)
Bagikan
Sidoarjo
4 bulan yang lalu
PSSI
8 bulan yang lalu