Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah, BI Terapkan Enam Inisiatif Strategis

Jumat, 12 September 2025 15:13 WIB

Penulis:Asih

Editor:Asih

HALO_Fesyar 2025.jpeg
pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FeSyar) Regional Jawa di Marwah Ballroom, Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (12/9/2025).

Bank Indonesia (BI) memiliki enam inisiatif strategis untuk mengembangkan dan mendukung transformasi ekonomi syariah. 

Hal itu dikatakan Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Imam Hartono saat pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FeSyar) Regional Jawa di Marwah Ballroom, Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (12/9/2025).

 “Transformasi ekonomi syariah ini menuju Indonesia emas pada 2045 mendatang,” kata Imam.

Inisiatif pertama adalah Gerbang Santri atau  Gerakan Pengembangan Pesantren. Di sini, pesantren bukan hanya sebagai pusat ilmu tetapi juga pusat ekonomi umat. 

Pesantren dapat mengembangkan koperasi syariah, digitalisasi usaha santri sehingga menjadi bagian dari rantai nilai halal.

Kedua adalah Jawara Ekspor atau Jaringan Wirausaha Syariah Mendorong Ekspor. Potensi produk olahan kayu, kopi, ikan, produk manufaktur memiliki peluang di pasar global. Jawara ekspor membuka akses pasar internasional, memperkuat branding dan menciptakan UMKM halal agar bisa go global.

Inisiatif ketiga adalah Gerakan Berjamaah Akselerasi Halal atau Gema Halal. Dikatakan Imam, hingga kini banyak produk yang belum tersertifikasi halal. Dengan Gema Halal akan mempercepat sertifikasi, memperkuat peran halal center di daerah dan memastikan ketersediaan bahan baku halal. Serta bisa memberi peluang pasar UMKM ke pasar global.

Inisiatif keempat adalah Sapa Syariah atau Sinergi Perdagangan dan Pembiayaan Syariah. Sapa Syariah memfasilitasi koneksi antara pelaku usaha dengan lembaga keuangan syariah. 

Pembiayaan syariah yang lebih mudah untuk petani, nelayan dan UMKM sekaligus memperdalam pasar uang dan pasar keuangan syariah agar lebih efisien.

Inisiatif kelima adalah Zizwaf atau zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf. Ziswaf sebagai dana sosial syariah bisa menjadi kekuatan ekonomi umat. 

Dana ini bisa dikelola dengan modern dan produktif misalnya  membiayai usaha seperti membangun sekolah, klinik atau mendanai usaha mikro.

Inisiatif keenam adalah Lentera Emas yakni Literasi dan Eksklusi Ekonomi Syariah Menuju Indonesia Emas. Ini bisa memperluas edukasi ke sekolah, kampus, pesantren hingga ruang digital. 

Dengan literasi yang lebih luas, masyarakat akan semakin percaya, berpartisipasi dalam ekosistem halal global.

“Enam inisiatif ini adalah strategi bersama untuk memperbanyak penumpang di kendaraan Ekstar, memperluas pembiayaan inklusif dan mempercepat literasi ekonomi syariah,” jelasnya.