Selasa, 20 Februari 2024 07:10 WIB
Penulis:ifta
Surabaya, Halojatim.com - Bank Jatim akan membagikan deviden tunai sebesar Rp816,9 miliar kepada para pemegang saham.
Pembagian keuntungan ini akan dilaksanakan pada 22 Februari 2024, atau 2 hari lagi.
Nilai rupiah persaham adalah Rp54,39. Jumlah dividen tersebut setara dengan 55,55% dari total laba Bank Jatim pada tahun tersebut, yang mencapai Rp1,47 triliun.
Melalui keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Bank Jatim, Wioga Adhiarma, menjelaskan bahwa dividen akan dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 22 Februari 2024.
Selain itu, sisa laba yang tidak dialokasikan untuk pembagian dividen, senilai Rp653,41 miliar, akan dialokasikan untuk cadangan umum.
Dalam alokasi tersebut, termasuk cadangan untuk bonus dan tantiem sebesar Rp367,53 miliar. Keputusan ini merupakan strategi perusahaan untuk menjaga keberlanjutan bisnis dan memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh stakeholder.
Cum dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi akan dimulai pada 20 Februari 2024, sedangkan ex dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi akan dilaksanakan pada 21 Februari 2024.
Kemudian, cum dividen tunai di pasar tunai akan berlangsung pada 22 Februari 2024, dan ex dividen tunai di pasar tunai akan dilakukan pada 23 Februari 2024.
Recording date yang berhak atas dividen tunai ditetapkan pada 22 Februari 2024, dan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham dijadwalkan akan dilakukan pada 7 Maret 2024.
Bank Jatim mencatatkan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp1,47 triliun, mengalami penurunan 4,71% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan laba sebesar Rp1,54 triliun di tahun 2022, seperti yang terungkap dalam laporan keuangan tahunan Bank Jatim (BJTM). Meskipun demikian, terdapat lonjakan pada pendapatan bunga dan syariah sebesar 6,9% yoy menjadi Rp7,36 triliun pada akhir tahun 2023.
Peningkatan pendapatan bunga dan syariah tersebut diimbangi dengan kenaikan beban bunga dan syariah sebesar 17,83% yoy menjadi Rp2,32 triliun.
Meskipun begitu, pendapatan bunga dan syariah bersih tetap mencatat pertumbuhan sebesar 2,52%, mencapai Rp5,04 triliun dari Rp4,92 triliun pada tahun sebelumnya.
Selain itu, Bank Jatim juga mencatatkan pertumbuhan pada pendapatan operasional lainnya sebesar Rp648,42 miliar pada tahun 2023, menunjukkan kenaikan sebesar 21,52% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp533,57 miliar.
Di sisi lain, beban operasional lainnya meningkat 9,25% menjadi Rp3,83 triliun dari Rp3,51 triliun pada tahun sebelumnya. Akibatnya, laba operasional BJTM tercatat turun 4,42% menjadi Rp1,85 triliun pada tahun 2023.
Net interest margin (NIM) Bank Jatim juga mengalami kenaikan menjadi 5,57% pada tahun 2023, meningkat dari 5,11% pada tahun sebelumnya.
Dalam fungsi intermediasi, Bank Jatim berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp54,76 triliun pada tahun 2023, mencatat pertumbuhan sebesar 18,53% yoy dari Rp46,19 triliun pada tahun sebelumnya.
Kredit mikro menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 44,02% yoy menjadi Rp7,62 triliun, sementara kredit ritel dan menengah naik 41,32% yoy menjadi Rp6,64 triliun.
Dengan peningkatan penyaluran kredit, Bank Jatim berhasil meningkatkan kualitas kreditnya, terbukti dengan turunnya rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross menjadi 2,49% pada tahun 2023, dibandingkan dengan 2,83% pada tahun 2022.
Pada sisi perolehan dana, BJTM berhasil menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp75,59 triliun sepanjang 2023, meskipun mengalami penurunan 2% dari Rp77,13 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan giro dan deposito, meskipun tabungan mengalami kenaikan.
Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BJTM mencapai 70,03% di tahun 2023, meningkat signifikan dari 56,50% pada tahun sebelumnya. Jumlah aset Bank Jatim juga tercatat meningkat 0,80% menjadi Rp103,85 triliun pada tahun 2023.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 19 Feb 2024
Bagikan