DISPENDIK JATIM LARANG SEKOLAH JUAL SERAGAM

Jumat, 28 Juli 2023 07:20 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

A-aries agung.jpg
Kepala Dispendik Jatim, Aries Agung Paewai

SURABAYA I halojatim.com - Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur mengeluarkan aturan tegas.  Instansi pemerintah itu resmi melarang sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) seperti SMA/SMK dan SLB negeri menjual seragam dalam bentuk apapun melalui koperasi lewat pemberlakuan moratorium koperasi siswa berdasarkan Surat Edaran (SE) bernomor 420/4849/101.1/2023 tertanggal 27 Juli 2023.

"Keputusan ini diambil menindak lanjuti laporan masyarakat tentang mahalnya harga seragam SMA/SMK di Jatim," kata Kepala Dispendik Jatim, Aries Agung Paewai dalam keterangan kepada wartawan di Surabaya.

Dia mengatakan moratorium tersebut berlaku per Kamis (27/7) ini untuk dijadikan pedoman bagi SMA/SMK di Jatim. Selama diberlakukannya moratorium pembelian atau penjualan seragam sekolah periode tersebut, koperasi sekolah tetap beroperasi dan menyediakan berbagai kebutuhan lainnya.

Dispendik Jatim melakukan kajian lebih lanjut mengenai pemahaman regulasi dan standar satuan harga untuk seragam siswa SMA/SMK dan SLB negeri di koperasi sekolah. "Jadi masyarakat agar tidak ada keresahan lagi terkait mahalnya harga pakaian seragam sekolah yang dijual koperasi," katanya.

Agar masalah serupa tidak terjadi lagi, ke depan pihaknya, kata Agung, meminta ada persamaan harga di koperasi sekolah dengan yang dijual di pasaran. Bahkan, koperasi sekolah bisa menjualnya lebih murah dibanding di luar. Sekaligus tidak ada paksaan untuk membeli seragam di pasaran.

"Kalau sudah ada harga yang jelas dan seragam maka baru kita kembalikan ke pihak koperasi untuk melakukan usahanya menjual pakaian seragam dengan harga yang sesuai harga pasar," kata Aries.

Ia juga mempersilahkan orang tua yang keberatan dengan harga kain seragam yang mahal dan sudah terlanjur membeli dari koperasi bisa mengembalikan ke koperasi sekolah, untuk diganti sesuai harga yang dibeli. Namun, jika ada sekolah yang masih menjual usai kebijakan ini turun, kepala sekolah akan diberi sanksi karena instruksi sudah dikeluarkan Dispendik Jatim ke tingkat cabang dinas untuk disampaikan ke sekolah-sekolah.

Sementara terkait iuran tiap bulan dan berkedok sumbangan, Aries kembali mengatakan bahwa hal itu tidak diperbolehkan karena semua SPP SMA/SMK gratis. "Kalau ada yang menyumbang secara sukarela yang besarnya tidak ditentukan silahkan lewat komite," kata Aries Agung Paewai . (*)
--
Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo melakukan susur sungai dan bersih-bersih sampah di Sungai Bengawan Madiun sebagai bentuk kampanye cinta habitat sungai.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan kegiatan itu sebagai salah satu bentuk kampanye memerdekakan sungai dari sampah dan berbagai jenis limbah industri dan rumah tangga.

"Air itu faktor utama kehidupan. Kita bersyukur Kota Madiun dilalui sungai sehingga sungai ini akan menyempurnakan kehidupan di Kota Madiun. Oleh karena itu, sungai harus kita rawat dan jaga bersama," ujar Maidi dalam kegiatan susur sungai dan bersih-bersih sampah di seputar Taman Bantaran Kota Madiun, Kamis.

 

Menurut dia, kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan Hari Sungai Nasional yang diperingati setiap 27 Juli tersebut bertujuan untuk melestarikan keberadaan sungai, karena air dan sungai merupakan sumber kehidupan.

"Sungai di Madiun harus bersih, sehingga kita punya tim Jogo Kali. Semakin air bersih, semua kehidupan akan sempurna," katanya.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama mengatakan kegiatan susur sungai itu dilakukan sebagai bentuk edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sungai bagi kehidupan.

 

"Susur sungai itu untuk memastikan bahwa sungai kita tidak tercemar dari sampah, dan sungai ini bisa ditebari ikan, bisa menjadi tempat wisata. Karena kalau sungainya bersih tentunya bisa menyejahterakan masyarakat. Tadi kita lihat, sungainya terjaga," katanya.

Maryadi mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai karena dapat mencemari lingkungan. Hal itu sejalan dengan tema menuju 10 tahun "World Water Forum" yaitu, "Sungai Bersih untuk Kehidupan dan Alam".

Selain susur sungai, juga dilakukan kegiatan penanaman bibit pohon dan penaburan benih ikan di Bengawan Madiun.

 

Kemudian juga pemasangan papan imbauan agar masyarakat tidak membuang sampah di sungai. Maryadi berharap masyarakat ikut terlibat dalam meningkatkan kebersihan sungai.

BBWS Bengawan Solo bekerja sama dengan pemda juga akan terus melakukan edukasi masyarakat, khususnya mengenai pentingnya sungai agar tetap terjaga sebagai salah satu sumber kehidupan manusia.. (*)