Atlet Peselancar Dunia Bakal Berdatangan ke Banyuwangi, Kemenkes Cek Kualitas Makanan dan Air Minum

Kamis, 26 Mei 2022 18:29 WIB

Penulis:ifta

Editor:ifta

Kondisi ombak di Indonesia konsisten sepanjang tahun, selain itu beragam dan bisa jadi pilihan untuk peselancar dari kelas pemula hingga profesional.
Kondisi ombak di Indonesia konsisten sepanjang tahun, selain itu beragam dan bisa jadi pilihan untuk peselancar dari kelas pemula hingga profesional. undefined

BANYUWANGI, Halojatim.com- World Surf League (WSL) Championship Tour 2022, atau ajang unjuk gigi peselancar dunia paling bergengsi akal segera digelar di Pantai Plengkung (G-Land) Banyuwangi.

Ajang ini bakal dimulai pada 28 Mei - 6 Juni dan diikuti oleh peselancar terbauk dari seluruh penjuru dunia.

Untuk menyambut acara ini sejumlah infrastrujtur sudah disiapkan. Hal tekhnis lainnya seperti kualitas makanan dan minuman juga mulai dicek.

Kali ini Kementrian Kesehatan (Kemenkes) melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BLTKPP) turun langsung ke Banyuwangi untuk melakukan pemeriksaan faktor resiko lingkungan di sejumlah lokasi yang bakal dikunjungi para atlet WSL.

Lokasi yang dicek seperti hotel tempat atlet menginap, venue acara, lingkungan di sekitar venue, dan masih banyak lainnya. 

Beberapa hal yang diperiksa di antaranya, kualitas udara, kualitas air, hingga makanan dan minuman.

“Ini dilakukan untuk menjamin kesehatan para atlet. Jangan sampai mereka membawa penyakit, atau tertular penyakit selama kompetisi berlangsung. Maka harus dipastikan kualitas lingkungannya, mulai udara, air, hingga makanan yang dikonsumsi,” ujar Rosidi Roslan, Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya saat bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Rabu (25/5)

“Seperti di hotel kita pastikan udaranya bebas dari kuman legionnaire, airnya bebas bakteri e-colli. Begitu juga makanannya harus bebas dari bahan-bahan berbahaya seperti boraks,” imbuhnya.

Rosidi mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan tim BLTKPP bekerjasama dengan laboratorium kesehatan daerah (labkesda) dan dinas terkait.

“Kami juga libatkan puskesmas setempat untuk memantau kualitas lingkungan di sekitar lokasi kegiatan. Baik makanan, udara, air, maupun hal lain yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan,” kata Rosidi. (*)

LOMBA BALAP SEPEDA TOUR DE IJEN KEMBALI DILAKSANAKAN SETELAH EMPAT TAHUN VAKUM
BANYUANGI I halojatim.com – Kejuaraan balap sepeda internasional akan kembali dilaksanakan di Banyuwangi. Pemerintah setempat mengadakan International Banyuwangi Tour de Ijen setelah empat tahun absen karena pandemi Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa kejuaraan balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen menjadi salah satu dari 79 agenda kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024. "Sebanyak 79 event skala nasional hingga internasional bakal menjadi sajian menarik bagi wisatawan sepanjang tahun ini," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, 79 event B-Fest 2024 terpilih berasal dari banyak usulan oleh berbagai pihak yang diseleksi oleh tim kurator. Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak kalangan yang meminta agar digelar kembali, sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan tahun ini digelar. "Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024," kata Bupati Ipuk. Sebelumnya, lanjut Ipuk, International Banyuwangi Tour de Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Karena selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi kepada masyarakat. "Event yang menghadirkan pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar di Banyuwangi pada 22-25 Juli 2024," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, setiap bulannya akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain International Banyuwangi Tour de Ijen, ada beberapa event berkelas juga akan meramaikan B-Fest tahun ini, di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli mendatang. Event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival ini merupakan agenda yang masuk dalam agenda Kalender Event Nasional (KEN) Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

6 bulan yang lalu