Aparat TNI dan Polri Dilibatkan Pantau Lalu Lintas Ternak di Pelabuhan Ketapang, Bupati Banyuwangi Minta Maaf

Rabu, 08 Juni 2022 23:15 WIB

Penulis:ifta

gpikumsv_y_img-20220608-wa0040.jpg
Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak terus dilakukan antisipasi agar tidak menyebar ke berbagai daerah. Nampak petugas melakukan pemriksaan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Banyuwangi, Halojatim.com - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak terus dilakukan antisipasi agar tidak menyebar ke berbagai daerah.

Bahkan untuk memaksimalkan pengawasan di pintu-pintu masuk pelabuhan, kini petugas gabungan dari unsur TNI dan Polri dilibatkan.

Dua satuan itu diminta membantu pengawasan agar lalu lintas hewan ternak bisa dipantau dan PMK bisa dicegah. 

Hal ini dilakukan Pemkab Banyuwangi dengan melakukan pengawasan di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi. 

Aparat pengamanan dari TNI dan Polri terjun langsung memantau arus lalu lintas ternak di Banyuwangi.

Kendaraan pengangkut hewan ternak diarahkan polisi dan TNI untuk langsung menuju Kantor Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya wilayah Kerja Karantina Pertanian di Ketapang. 

Hewan ternak kemudian di semprot desinfektan. Tak hanya itu, hewan yang terlihat sakit langsung diturunkan. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pengetatan pengiriman hewan ternak via Pelabuhan ASDP Ketapang dilakukan untuk mengantisipasi penularan PMK lebih meluas di Banyuwangi. 

"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Namun ini harus kami lakukan agar tidak ada penyebaran lagi. Tidak hanya pemkab yang turun langsung dalam pengawasan, tapi juga Forkopimda pun juga turut membantu pengawasan ini," ujarnya.

Data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi menyebutkan penyebaran PMK di Banyuwangi meningkat. 

Hingga Senin (6/6/2022) terdapat 156 kasus PMK. Sebanyak 155 ekor sapi masih dalam perawatan, sementara 1 ekor sapi dinyatakan sembuh.

Pengawasan lalu lintas hewan ternak di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi langsung dilakukan oleh Kapolresta Banyuwangi AKBP Dedy Foury Millewa dan Danlanal Letkol Laut (P) Ansori. 

Pengawasan dilakukan kepada kendaraan pengangkut hewan ternak. Seluruhnya diminta menunjukkan dokumen pengiriman, kemudian diarahkan ke Balai Karantina untuk pemeriksaan kesehatan. (*)
 

LOMBA BALAP SEPEDA TOUR DE IJEN KEMBALI DILAKSANAKAN SETELAH EMPAT TAHUN VAKUM
BANYUANGI I halojatim.com – Kejuaraan balap sepeda internasional akan kembali dilaksanakan di Banyuwangi. Pemerintah setempat mengadakan International Banyuwangi Tour de Ijen setelah empat tahun absen karena pandemi Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa kejuaraan balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen menjadi salah satu dari 79 agenda kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024. "Sebanyak 79 event skala nasional hingga internasional bakal menjadi sajian menarik bagi wisatawan sepanjang tahun ini," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, 79 event B-Fest 2024 terpilih berasal dari banyak usulan oleh berbagai pihak yang diseleksi oleh tim kurator. Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak kalangan yang meminta agar digelar kembali, sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan tahun ini digelar. "Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024," kata Bupati Ipuk. Sebelumnya, lanjut Ipuk, International Banyuwangi Tour de Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Karena selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi kepada masyarakat. "Event yang menghadirkan pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar di Banyuwangi pada 22-25 Juli 2024," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, setiap bulannya akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain International Banyuwangi Tour de Ijen, ada beberapa event berkelas juga akan meramaikan B-Fest tahun ini, di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli mendatang. Event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival ini merupakan agenda yang masuk dalam agenda Kalender Event Nasional (KEN) Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

6 bulan yang lalu