Sabtu, 16 September 2023 06:39 WIB
Penulis:ifta
Halojatim.com- Gen Z dalam sebuah riset disebutkan sebagai generasi yang paling mudah resign atau keluar dari tempat kerja.
Alasannya beragam, namun di antara banyak alasan itu bukan melulu soal kesejahteraan atau gaji.
Ada faktor lain yang mempengaruhi, seperti flekibelitas, hingga pola kerja.
Survei ini dilakukan Ernst & Young beberapa waktu lalu soal mengapa Gen Z lebih mudah resign dari pekerjaan dibanding generasi sebelumnya.
Hal itu dikarenakan, adanya kesenjangan yang signifikan antara apa yang diinginkan karyawan dan apa yang ditawarkan oleh pemberi kerja.
EY merilis Work Reimagined Survey, yang mengambil data dari 17.050 karyawan di 25 industri berbeda di 20 negara.
Berikut 3 temuan utamanya:
Secara khusus, 38% Gen Z dan 37% generasi milenial mengatakan mereka ingin berhenti. Para pekerja ini menyebut gaji adalah hal utama yang mereka perhatikan saat bekerja sementara perusahaan menempatkannya di peringkat ketiga.
Bagi perusahaan, hal paling utama adalah menarik talenta baru dan mempertahankan talenta yang sudah ada.
47% perusahaan menginginkan karyawan berada di kantor setidaknya dua atau tiga hari dalam seminggu, namun separuh dari karyawan mengatakan mereka hanya ingin datang ke kantor seminggu sekali, dan 34% ingin sepenuhnya bekerja dari rumah.
49% karyawan berharap untuk menggunakan AI dalam pekerjaan mereka pada bulan depan sementara 84% perusahaan mengharapkan AI menjadi kebutuhan pokok dalam keberlangsungan bisnis.
Namun ketika membahas mengenai pelatihan AI, hanya 22% pengusaha dan 17% karyawan yang menganggap pelatihan AI adalah prioritas.
Hasil survei ini juga diamini oleh Jakpat. Survei Jakpat yang dilakukan pada tahun 2023 menunjukkan hasil bahwa sebanyak 64,9% Gen Z akan resign jika gajinya tidak sesuai dengan deskripsi pekerjaan, 56,9% akan resign jika jam kerja tidak teratur atau cenderung berlebihan, dan 52,4% akan resign jika budaya kerja yang buruk atau beracun.
Ada beberapa alasan mengapa Gen Z lebih mudah resign, antara lain:
Gen Z tumbuh di era teknologi dan informasi yang serba cepat dan mudah. Mereka memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pekerjaan, seperti gaji yang tinggi, jam kerja yang fleksibel, dan budaya kerja yang positif.
Gen Z tidak takut mengambil risiko, termasuk risiko untuk resign dari pekerjaannya. Mereka percaya bahwa mereka dapat menemukan pekerjaan yang lebih baik di tempat lain.
Gen Z lebih peduli dengan kesehatan mental daripada generasi sebelumnya. Mereka tidak ingin bertahan di pekerjaan yang membuat mereka stres atau tidak bahagia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu
Bagikan