Ada Festival Kitab Kuning di Banyuwangi, Ada yang Usia Seabad Lebih

Kamis, 10 Maret 2022 19:01 WIB

Penulis:ifta

festival kitab kuning.jpg
Ada Festival Kitab Kuning, Termasuk Peluncuran Karya Ulama' di Banyuwangi.

BANYUWANGI, Halojatim.com- Banyuwangi menggelar festival kitab klasik yang biasa disebut kitab kuning selama tiga hari kedepan.

Berbagai kitab klasik dari karya para ulama bisa dilihat di Gedung Juang Banyuwangi, mulai Kamis sampai dengan Sabtu mendatang.

Berbagai karya besar ulama ini bisa dilihat di ajang Festival Kitab Kuning yang digelar Pemkab Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, mengatakan festival kitab kuning sebagai upaya menunjukkan kekayaan intelektual pesantren di Banyuwangi.

"Kitab kuning ini merupakan salah satu ciri khas pesantren di Indonesia. Ini tidak hanya menjadi referensi keilmuan bagi kalangan santri, tapi juga telah menjadi budaya dan bagian sejarah bagi bangsa ini," ungkap Ipuk Kamis (10/3) dari laman resmi Pemkab.

Interaksi kitab kuning dengan sejarah dan budaya bangsa inilah, lanjut Ipuk, yang coba ditampilkan pada festival kali ini. 

"Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang memiliki pesantren cukup banyak," terangnya.

Festival kitab kuning sendiri dilaksanakan selama tiga hari dengan berbagai rangkaian kegiatan. Mulai dari peluncuran kitab kuning karya kiai-kiai Banyuwangi, pameran, dan serangkaian ngaji kitab, bedah buku dan diskusi.

"Pada acara ini juga ada peluncuran kitab Majmuatu Mualifat Ulama Banyuwangi yang merupakan kompilasi kitab-kitab karya kiai dari Banyuwangi," ungkap Kepala Bagian Kesmas Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuwangi Muhammad Lukman.

"Semua karya-karya tersebut terhitung langka dan sedikit yang mengetahuinya. Dengan kita terbitkan lagi ini, kita berharap akan menghilangkan kembali pemikiran para kiai Banyuwangi ini, sekaligus menggugah semangat para santri untuk menulis juga," terang Lukman.

Sedangkan pamerannya sendiri bertajuk "Ada kitab kuning di Banyuwangi". 

Pameran ini memuat khazanah kitab kuning di Banyuwangi. Mulai yang berupa manuskrip, cetak tua, hingga yang terbaru. 

Selain itu, juga ditampilkan sejumlah fragmen sejarah bagaimana kitab kuning pada khususnya dan umat Islam pesantren pada umumnya di Kabupaten Banyuwangi.

"Dari pameran ini kami ingin menyuguhkan bagaimana kitab kuning di Banyuwangi itu menjadi bagian yang berkelindan erat dengan sejarah dan kehidupan masyarakat Blambangan," ungkap kurator pameran, Ayung Notonegoro.

Beberapa manuskrip langka, mushaf kuno, hingga sejumlah kitab kuning yang berusia lebih dari seabad turut dipamerkan dalam festival tersebut.  (*)

LOMBA BALAP SEPEDA TOUR DE IJEN KEMBALI DILAKSANAKAN SETELAH EMPAT TAHUN VAKUM
BANYUANGI I halojatim.com – Kejuaraan balap sepeda internasional akan kembali dilaksanakan di Banyuwangi. Pemerintah setempat mengadakan International Banyuwangi Tour de Ijen setelah empat tahun absen karena pandemi Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa kejuaraan balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen menjadi salah satu dari 79 agenda kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024. "Sebanyak 79 event skala nasional hingga internasional bakal menjadi sajian menarik bagi wisatawan sepanjang tahun ini," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, 79 event B-Fest 2024 terpilih berasal dari banyak usulan oleh berbagai pihak yang diseleksi oleh tim kurator. Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak kalangan yang meminta agar digelar kembali, sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan tahun ini digelar. "Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024," kata Bupati Ipuk. Sebelumnya, lanjut Ipuk, International Banyuwangi Tour de Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Karena selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi kepada masyarakat. "Event yang menghadirkan pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar di Banyuwangi pada 22-25 Juli 2024," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, setiap bulannya akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain International Banyuwangi Tour de Ijen, ada beberapa event berkelas juga akan meramaikan B-Fest tahun ini, di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli mendatang. Event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival ini merupakan agenda yang masuk dalam agenda Kalender Event Nasional (KEN) Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

8 bulan yang lalu