Rabu, 17 Juli 2024 15:22 WIB
Penulis:ifta
Surabaya, Halojatim.com– Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa 81 juta generasi milenial di Indonesia belum memiliki rumah.
Harga yang terus melambung tinggi dan ditambah gaji UMR yang tak sepadan membuat generasi Milenial kesulitan untuk memiliki rumah sendiri.
Generasi Z atau mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 hingga kini setelah lima tahun pasca riset PUPR juga masih menghadapi tantangan besar dalam memiliki rumah sendiri.
Kenaikan harga rumah bukan sesuatu yang mengada-ada. Setidaknya, tren kenaikan harga rumah tersebut tercatat dalam Survei Harga Properti Residensi Triwulan II 2023 yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Dalam survei tersebut, harga rumah residensial di pasar primer mengalami peningkatan. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2023 mencatatkan kenaikan sebesar 1,92% year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 1,79% year on year.
Maka dari itu, menabung di usia muda merupakan Langkah awal agar milenial bisa membeli rumah.
Berikut beberapa kiat menabung untuk beli rumah di usia muda.
Menurut The Balance Money, langkah pertama untuk menabung di usia muda adalah mengevaluasi penghasilan dan membuat anggaran. Anggaran ini akan membantu mengatur pengeluaran dan memutuskan bagaimana membelanjakan uang secara bijak, sehingga memberikan kendali lebih besar terhadap keuangan Anda.
Untuk memulai, cobalah menerapkan metode sederhana seperti menerapkan anggaran 80/20 atau 50/30/20. Meskipun sederhana, teknik ini dapat membantu memastikan tabungan dan pengeluaran Anda dikelola dengan baik.
Anda harus mengetahui berapa harga rumah impian Anda untuk menyesuaikannya dengan penghasilan bulanan. Namun, perlu diingat bahwa harga rumah cenderung meningkat setiap tahun. Oleh karena itu, Anda juga perlu memperkirakan potensi kenaikan harga rumah idaman di masa mendatang.
Menyisihkan sebagian penghasilan adalah kunci utama untuk mengumpulkan dana membeli rumah. Jika Anda biasanya menabung dari sisa gaji, saatnya untuk mengubah kebiasaan tersebut.
Mulailah dengan menentukan berapa besar dana yang akan Anda simpan sejak awal, lalu pisahkan langsung ke dalam rekening yang berbeda. Menggunakan dua rekening ini akan membantu mengendalikan dan membatasi pengeluaran.
Selain menabung, Anda juga perlu mulai berinvestasi untuk mempersiapkan tabungan membeli rumah. Anda bisa berinvestasi di reksa dana, obligasi, emas, atau saham. Pastikan Anda memahami profil risiko investasi sebelum memulai. Sebelum berinvestasi, sebaiknya tentukan berapa yang harus dialokasikan per bulan dan buat rencana investasi yang jelas.
Ketika sudah memiliki penghasilan di usia muda, jangan lupa untuk membayar diri sendiri terlebih dahulu. Menabung untuk membeli rumah tidak berarti mengabaikan kebutuhan pribadi.
Sebaliknya, secara otomatis sisihkan sebagian penghasilan setiap bulan sebagai tabungan pribadi sebelum membelanjakan sisanya. Sebaiknya, tetapkan tujuan untuk menabung 10-20% dari penghasilan bulanan untuk memenuhi prioritas jangka panjang.
Jika Anda masih sering menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu, hentikan kebiasaan tersebut. Gaya hidup konsumtif adalah penghambat utama dalam menabung. Ketika Anda memiliki tujuan untuk membeli rumah, pastikan setiap pengeluaran tercatat dengan baik. Dengan begitu, uang yang Anda hasilkan tidak akan terbuang sia-sia.
Bagian penting dari rencana keuangan yang baik adalah memastikan bahwa Anda mendapatkan penghasilan yang cukup. Inilah alasan mengapa fokus pada kinerja dan pertumbuhan karier saat ini sangat penting.
Jika ada peluang kerja yang lebih baik, jangan ragu untuk mengambilnya. Selain itu, penting juga untuk membangun jaringan profesional yang kuat. Jaringan ini akan memudahkan kamu dalam mencari peluang kerja baru yang potensial.
Tenor adalah jangka waktu pembayaran kredit. Tenor KPR rumah terbagi menjadi dua, yaitu tenor pendek dan panjang. Tenor pendek biasanya di bawah 10 tahun, sedangkan tenor panjang berkisar antara 10-25 tahun.
Jika Anda berniat mengambil KPR, pilihlah tenor yang sesuai dengan kemampuan dan penghasilan. Hal ini penting agar biaya untuk membeli rumah impian tidak mengganggu kebutuhan pokok dan esensial lainnya, seperti pendidikan anak dan dana darurat.
Membeli rumah, baik secara tunai maupun kredit tentu memerlukan dana yang besar. Oleh karena itu, mencari sumber penghasilan tambahan bisa menjadi solusi.
Pertimbangkan untuk mencari pekerjaan sampingan atau freelance untuk menambah penghasilan. Penghasilan tambahan ini bisa langsung dimasukkan ke dalam tabungan untuk DP rumah, sehingga mempercepat pencapaian tujuan Anda. ***
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 13 Jul 2024
Bagikan