WOW, BUTUH RP 285 MILIAR UNTUK BEBASKAN LAHAN JLS DI WILAYAH TRENGGALEK

Andri - Senin, 05 Februari 2024 23:59 WIB
Pantai Cengkrong Kecamatan Watulimo akan menjadi salah satu pantai yang bisa dinikmati di JLS

TRENGGALEK I halojatim.com - Pembangunan jalur lintas selatan (JLS) Yogyakarta-Malang terus dikerjakan. Salah satunya Pemerintah Kabupaten Trenggalek mulai mengangsur sisa target pembebasan secara bertahap lahan untuk melalui kawasan pesisir daerah tersebut.

"Untuk semester pertama tahun ini kami mengupayakan untuk membebaskan lahan sepanjang 16 kilometer di lahan milik Perhutani. Ruasnya yang dibebaskan ada di antara Pantai Cengkrong Kecamatan Watulimo hingga Pantai Ngampiran Kecamatan Munjungan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek Ramelan.

Secara kuantitatif, sisa target lahan yang harus dibebaskan untuk melanjutkan proyek pembangunan JLS itu adalah sepanjang 42 kilometer. Jalun sepanjang itu melintasi kawasan hutan negara yang dikelola oleh Perhutani serta lahan milik warga.

Masalahnya, anggaran untuk pembebasan lahan dengan bentang sepanjang itu membutuhkan biaya besar, mencapai kisaran Rp285 miliar. APBD Trenggalek tidak mampu mengangkatnya sekaligus. Bahkan tahun ini dalam APBD Trenggalek tahun 2024, anggaran yang diposting untuk membiayai pembebasan lahan JLS hanya Rp500 juta atau setengah miliar.

Plafon anggaran itu terlalu jauh dibanding asumsi total biaya pembebasan lahan dengan bentang panjang 42 kilometer tersebut. "Tahun ini hanya ada Rp500 juta. Kecil sekali itu. Ada target dari pusat tahun 2029 harus menyambung Malang-Yogya, PR terbesar memang ada di Trenggalek," katanya.

Ramelan mengatakan, target tersambungnya JLS Yogya-Malang pada 2029 itu bakal sulit terwujud tanpa ada dukungan anggaran dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.

Jika dipaksakan, dia khawatir bakal mengganggu postur APBD Trenggalek. Apalagi kebutuhan anggaran pembebasan lahan itu tidak memiliki selisih jauh dengan Pendapatan Asli Daerah Trenggalek selama setahun.

"Jadi kalau di pendapatan kita, PAD kita satu tahun hanya Rp314 miliar. Artinya, di sisa waktu ini kami harus menganggarkan Rp80 miliar per tahun. Pasti akan mengganggu postur APBD," katanya.

Ramelan mengatakan, untuk mempercepat target pembangunan JLS, pada semester satu ini pihaknya bakal mengupayakan untuk membebaskan lahan sepanjang 16 kilometer di lahan milik Perhutani. Ruas yang dibebaskan ada di antara Pantai Cengkrong Kecamatan Watulimo hingga Pantai Ngampiran Kecamatan Munjungan. (*)

Editor: Andri
Tags TrenggalekJLSBagikan

RELATED NEWS