Orang tua siswa di Kota Surabaya bisa tenang. Pembelajaran tatap muka yang berlangsung masuk kategori aman.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan tahapan dalam menjamin keamanan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk anak-anak di Kota Surabaya, mulai dari vaksinasi untuk guru dan tenaga pengajar, vaksinasi anak, meminta surat persetujuan orang tua, hingga pembentukan Tim Siswa Satgas Sekolah. "Pihak kami sudah melakukan tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Ada asesmen yang kami lakukan, di mana pemerintah meyakinkan keamanan anak-anak kita saat berada di lingkungan sekolah," katanya.

Eri juga memastikan bahwa setiap tahapan sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah Kota Surabaya untuk meyakinkan masyarakat, terutama wali murid. Bahwa semua perangkat sekolah sudah melakukan vaksinasi.

"Sebagai pemerintah kami meyakinkan orang tua, bahwa semua perangkat sekolah sudah divaksin, kemudian vaksinasi untuk anak di tingkat SD dan SMP juga terus dijalankan," katanya.

Pemkot Surabaya, kata Eri, telah membentuk Tim Siswa Satgas Sekolah yang bertugas melakukan pemantauan penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah. Setiap sekolah, katanya, memiliki satgas anak.

''Bahkan kami juga memberikan rompi. Mereka bertugas memantau penerapan prokes di sekolah dan menegur hingga melarang warga sekolah yang mengabaikan prokes. Itu kami bangga betul, terhadap anak-anak, bisa menjadi satgas untuk saling mengingatkan temannya," kata dia.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini juga mengatakan orang tua tentang tidak adanya klaster penularan virus di sekolah. Eri mengatakan apabila terdapat anak yang terpapar Covid-19, hal itu bisa dipastikan bahwa sekolah bukan menjadi satu-satunya tempat penularan. (*)