Tiga Tahun SMA Double Track, Lahirkan 1.916 Kelompok Usaha Siswa

Asih - Kamis, 14 Oktober 2021 18:29 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menyerahkan hadiah kepada pemenang.

Program SMA Double Track yang digagas Dinas Pendidkan Jawa Timur memasuki tahun ketiga. Banyak prestasi yang telah dicapai. Karena itulah, Dispendik Jatim menggelar Milenial Entrpreneur Award 2021. Ajang penghargaan itu sekaligus untuk memperingati HUT ke-76 Provinsi Jawa Timur.

Dirjen Pauddikdasmen Kemendikbud Jumeri menyebut program SMA Double Track perlu mendapat dukungan stakeholder. Karena itu pihaknya menyambut baik kerjasama atau dukungan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Dia berharap SMA Double Track bisa menjadi contoh bagi daerah lain.

”Sudah ada ribuan siswa yang menikmati program ini. Saya berharap dapat terlaksana dengan baik demi kemampuan yang handal untuk masa depan,” tuturnya.

Rektor ITS Prof Mochamad Ashari mengatakan, sangat mendukung program SMA Double Track. Program tersebut sangat membantu mengatasi problematika angkatan kerja di Jatim. Pihaknya melihat meski baru tataran usaha di tingkat SMA, omset yang diterima dari hasil produk SMA Double Track cukup menjanjikan.

ITS sebagai pembina SMA Double Track juga telah menyediakan beberapa fasilitas pendukung. Di antaranya ruang sertifikasi, ruang karir, ruang dagang, dan ruang training. Konsep double track ini, menurutnya layak ditiru oleh provinsi lain di Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan, Milenial Entrepreneur Award 2021 merupakan bentuk apresiasi terhadap para siswa program SMA Double Track. Terutama terhadap mereka yang telah mengikuti proses pelatihan hingga mampu membuat produk yang kompetitif dan dapat dipasarkan di masyarakat. ”SMA Double Track adalah salah satu inovasi program pendidikan di Jatim, dan satu-satunya di Indonesia. Dan vokasi ini sangat penting,” jelasnya.

Bentuk apresiasi itu dikemas melalui lomba kemandirian kelompok usaha siswa (KUS) dari perwakilan sekolah pelaksana SMA Double Track. Lomba tersebut juga memadukan beberapa skill yang diintegrasikan dengan media online seperti toko online dan digital marketing. Lomba tersebut juga dihelat sebagai upaya akselerasi cipta kerja dan cipta usaha. Ada 1.916 KUS yang berpartisipasi.

Dibentuknya KUS sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi oleh para trainer untuk menjangkau para siswa di masa pandemi Covid-19. Melalui KUS, para trainer dapat lebih fokus pada kelompok usaha yang jumlahnya lebih kecil dibanding bila harus menjangkau per individu.

KUS tersebut berasal dari tujuh bidang keterampilan program SMA Double Track. Yakni, multimedia, teknik elektro, teknik listrik, tata boga, tata busana, tata kecantikan, dan teknik kendaraan ringan.

Adapun penghargaan Milenial Entrepreneur Award meliputi delapan kategori. Yakni, omset kelompok usaha siswa (KUS) terbaik, poster produk KUS terbaik, video story KUS terbaik, video promosi KUS terbaik, aktivitas marketplace KUS terbaik, sinergi DUDI dengan KUS terbaik, keunikan produk KUS terbaik, dan omset usaha alumni terbaik.

”Semua SMA ke depan diharapkan bisa memberikan pendidikan vokasi. Sehingga bisa menciptakan startup-startup baru. Bisa juga menjadi karyawan yang profesional. Memiliki keterampilan, pengetahuan, dan keberanian karena sudah pernah belajar di KUS. Dan tentu tetap memiliki akademi yang tinggi,” terang Wahid.

Untuk selanjutnya, tantangan pengembangan SMA-DT adalah skills dan kreativitas para traniner yang berasal dari guru di sekolah bersangkutan. Hal itu dirasa lebih penting daripada merekrut trainer dari profesional atau praktisi dari pihak luar. Karena trainer yang berasal dari unsur guru atau tenaga kependidikan ini juga punya sisi lebih karena kesinambungannya lebih terjaga dalam mengakses para siswa bahkan ketika siswa sudah lulus sekalipun.

Setelah berhasil sebagai pusat pelatihan dan pusat produksi, target yang lebih menantang pada tahun ketiga adalah sekolah sebagai pusat pemasaran. Harapannya, sekolah dapat memasarkan lebih luas dan juga telah memulai mengurus legalitas usaha. Terbentuknya DT-mart di sekolah menjadi sarana bagi sekolah mengembangkan dan memasarkan produknya.

Penghargaan utama Milenial Entrepreneur Award 2021 itu diberikan kepada sejumlah SMA pemenang. Yakni, SMAN 3 Bangkalan untuk kategori sinergi dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan kelompok usaha siswa (KUS), SMAN 1 Karas untuk kategori poster produk KUS terbaik, SMAN 1 Tanggul untuk kategori video story KUS terbaik, dan SMAN 1 Karangan untuk kategori video promosi KUS terbaik.

Selain itu, kategori lain yakni aktivitas marketplace KUS terbaik dimenangkan oleh SMAN 1 Saradan, kategori omset KUS terbaik diraih oleh SMAN 1 Banyuputih, kategori keunikan produk KUS terbaik diraih oleh SMAN 1 Panji, dan kategori omset alumni terbaik diraih oleh SMAN 1 Badegan.

Pada kegiatan yang diselenggarakan secara virtual dan semi online itu juga dihadiri oleh perwakilan SMA di Jatim. Yakni, SMAN 3 Bangkalan (perwakilan kecantikan), SMAN 1 Pule Trenggalek (perwakilan teknik elektro), SMAN 1 Pronojiwo Lumajang (perwakilan multimedia-desain grafis), SMAN 1 Saradan Madiun (perwakilan teknik busana dan multimedia-fotografi), dan SMAN 1 Balen Bojonegoro (perwakilan teknik kendaraan ringan).

Editor: Asih

RELATED NEWS