SPBU di Trans Jawa dan Sumatera alan ditambah selama Nataru

A- BBM SPBU-Rest-area-tol-696x464.jpg

Pengguna jalan tol selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 tak perlu waswas akan bahan bakar yang dipakai. Pertamina Patra Niaga menyediakan tambahan layanan berupa 48 unit stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) modular atau temporer pada sejumlah titik Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.

LIBUR NATARU, PERTAMINA TAMBAH 48 SPBU DI JALAN TOL TRANS JAWA-SUMATERA

halojatim

Masyarakat diimbau menggunakan transaksi non tunai saat membeli BBM di SPBU untuk mengurangi kemacetan. 


IMG-20231223-WA0066.jpg

SURABAYA | halojatim.com - Seiring dengan volume kendaraan yang meningkat pada momen libur Nataru ini, Pertamina memastikan stok BBM di Supply Point maupun di lembaga penyalur dalam keadaan aman. 

Masyarakat Diimbau Bayar Non Tunai untuk Pangkas Antrian di SPBU 

Pertamina memberikan sanksi ke SPBU nakal

A-PERTAMINA.jpg

T Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) bertindak tegas. Mereka memberi sanksi kepada 58 SPBU dari total 1.344 SPBU, yang beroperasi di Jatimbalinus, karena menyalahi aturan selama periode Januari hingga akhir Oktober 2023.



PERTAMINA JATUHKAN SANKSI KEPADA 58 SPBU

SPBU Pertamina siaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

IMG-20221216-WA0001.jpg

SURABAYA | halojatim.com – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat akan BBM dan LPG.

Natal dan Tahun Baru, Pertamina Pastikan Kelancaran Distribusi BBM dan LPG

Pertamina memastikan pasokan BBM aman dan lancar. 

SPBU Pertamina.jpg

SURABAYA | halojatim.com -  PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus memastikan distribusi BBM ke SPBU tepat waktu sehingga pasokan ke konsumen terpenuhi.

Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Pantau Pasokan BBM Ke SPBU

Mediasi- Petani Lumajang Keluhkan Perlakuan Petugas SPBU, Dahulukan Mobil Dibanding Pemegang Kartu Subsidi

lumajang.jpg

padahal yang bersangkutan sudah membawa rekom, beli dengan harga yang sama bukan lebih murah dari yang lain, sehingga para poktan (kelompok tani) merasa di anak tirikan