Waspada, Keamanan Baru di Ponsel Ternyata Bisa Dimanfaatkan Hacker

Asih - Kamis, 03 Agustus 2023 15:31 WIB
Peneliti Ungkap Celah Keamanan Baru di Ponsel yang Dimanfaatkan Hacker (Freepik.com/pressfoto)

JAKARTA | halojatim.com - Kemajuan teknologi memang membuat aktivitas sehari-hari jadi semakin mudah. Akan tetapi, Anda juga tetap harus berhati-hati karena tampaknya modus peretasan yang dilakukan oleh hacker juga turut berkembang.

Peretas dikabarkan menemukan cara baru untuk mengelabui korbannya. Para peneliti telah menemukan bahwa ada kelemahan atau celah keamanan baru di smartphone yang dapat disalahgunakan oleh scammer atau penipu. Celah ini ditemukan dalam pesan teks yang memungkinkan hacker melacak lokasi pengguna.

Seperti yang dikutip Trenasia.com dari laman Gadgets Now pada Kamis, 3 Agustus 2023, sebuah laporan oleh Northeastern Global News mengungkapkan kelemahan dari ponsel. Peneliti tersebut menggunakan program machine learning yang mengumpulkan data dari sistem SMS yang mendukung SMS ke dan dari ponsel sejak awal 1990-an. Mereka mengetahui bahwa hanya dengan menemukan nomor telepon calon korban dan memiliki akses jaringan normal, Anda dapat langsung menemukan korban. Hal inilah yang mengarah pada pelacakan pengguna ke berbagai lokasi di seluruh dunia.

BACA JUGA :

Para peneliti menyebutkan bahwa keamanan SMS telah sedikit mengalami peningkatan sejak munculnya jaringan 2G hampir 30 tahun yang lalu. Setiap kali pengguna menerima pesan teks, smartphone akan langsung mengirimkan pemberitahuan tanda terima bahwa sms tersebut telah dikirimkan.

Cara Hacker Memanfaatkan Celah Keamanan

Berdasarkan laporan tersebut, metode yang digunakan oleh peneliti itu dapat digunakan oleh penjahat untuk mengirim spam kepada pengguna dengan mengirimkan beberapa pesan teks ke beberapa nomor.

Peretas akan dapat melakukan pelacakan lokasi berdasarkan pengaturan waktu balasan pengiriman otomatis dari smartphone. Bahkan, dalam laporan tersebut juga mencatat bahwa hacker dapat melacak lokasi pengguna meski pengguna menggunakan alat komunikasi yang dienkripsi.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa kelemahan keamanan telah dieksploitasi melalui sistem operasi Android. Meski begitu, prosedurnya masih sulit diskalakan karena penipu harus memiliki perangkat Android di beberapa lokasi. Tidak hanya itu, perangkat tersebut juga harus terus mengirim pesan setiap jam dan hacker akan menghitung respons untuk menemukan lokasi korban.

Namun, laporan ini tidak menemukan bahwa celah keamanan tersebut sudah dieksploitasi secara aktif. Akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa hacker tidak akan memanfaatkannya suatu saat nanti.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 03 Aug 2023

Editor: Asih
Bagikan

RELATED NEWS