WALI KOTA KUNJUNGI SEKOLAH YANG GELAR PTM

Andri - Selasa, 07 September 2021 19:25 WIB
Wali Kota Surabaya Eri C ahyadi saat mengunjungi sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau sejumlah sekolah. Tujuannya untuk memastikan proses pembelajaran tatap muka (PTM) sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) dan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.

"Tinjauan ke sekolah-sekolah ini untuk memastikan proses PTM itu bisa berjalan sesuai dengan Inmendagri dan SKB Empat Menteri," kata Wali Kota Eri Cahyadi usai berkeliling ke sejumlah sekolah di Surabaya.

Eri Cahyadi didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo berkeliling dengan mengendarai sepeda motor meninjau ke beberapa sekolah, yakni SMP 17 Agustus Surabaya, SDN Airlangga I, SMP Kristen YBPK I, SDN Kaliasin I dan SMPN 6 Surabaya. Tak hanya didampingi Kadispendik Surabaya, pelaksanaan PTM hari pertama ini juga dihadiri Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair), dr. Windhu Purnomo serta Pembina Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Jawa Timur, Estiningtyas Nugraheni.

Dari hasil tinjauannya itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengatakan pelaksanaan simulasi PTM di Kota Pahlawan telah berjalan sesuai Inmendagri dan SKB 4 Menteri. Meski demikian, ia mengingatkan Satgas COVID-19 Sekolah agar tak henti-hentinya mengingatkan peserta didik supaya tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (Prokes).

"Terkait seragamnya juga sudah jelas semua. Insya Allah sesuai arahan Prof Windhu, PTM bisa dilakukan dengan kehati-hatian," katanya.

Pakar Epidemiolog Unair Prof Windhu Purnomo menjelaskan saat ini situasi pandemi di Kota Surabaya telah turun ke level 2. Meski kasus Covid-19 di Surabaya turun, ia tak ingin masyarakat lengah dan akhirnya euforia.

"Sudah level 2 dengan positivity rate sekitar 1,6 persen, tidak sampai seminggu turun dari level 3 ke 2. Kalau aman, ya aman, tapi harus terus (Prokes dijaga), Pak Wali bilang jangan euforia. Harus waspada dengan Prokes. Kami berharap bisa langsung Level 1 atau bahkan 0," kata Prof Windhu. (*)

RELATED NEWS