Virus Flu Jenis Ini Dinyatakan Punah, Semua Ilmuwan Sepakat Hapus Vaksinasi
JAKARTA, Halojatim.com- Sudah empat tahun lamanya virus jenis ini tak lagi menjangkiti manusia.
Setelah dilakukan penelitian mendalam, virus jenis ini disepakati para ilmuwan sudah punah.
Virus jenis ini tak lagi dimasukkan dalam dosis vaksinasi pada manusia.
- Catat, Bos Garuda Indonesia Pastikan Harga Tiket Lebaran Sesuai, Sediakan 1,4 Juta Kursi
- Tahun Ini Penumpang Pesawat Diperkirakan Capai 169 Juta, Surabaya Masih Jadi Tujuan Favorit
- ADA OPERASI PASAR DI DEPAN MAKOREM MADIUN
Lalu virus jenis apakah itu?
Virus yang sekarang sudah punah ini merupakan cabang dari pohon keluarga influenza B yang dikenal sebagai garis keturunan Yamagata. Para ilmuwan pertama kali melaporkan hilangnya virus Yamagata pada tahun 2021 .
Pada saat itu, para ahli berspekulasi bahwa tindakan pencegahan yang diambil untuk menghentikan penyebaran COVID-19 – seperti penggunaan masker dan penjarakan sosial – tidak hanya mendorong jumlah kasus flu secara keseluruhan ke titik terendah dalam sejarah. Tetapi juga mungkin telah sepenuhnya memusnahkan virus flu jenis ini.
Kini sejumlah laporan menyebutkan Badan Makanan dan Obat Amerika atau Food and Drug Administration (FDA) dengan suara bulat menyetujui virus Yamagata harus dikeluarkan dari formulasi vaksin flu untuk musim flu 2024-2025. Selama dekade terakhir, vaksin flu Amerika telah melindungi terhadap empat jenis flu – dua jenis influenza A dan dua jenis influenza B . Namun jumlah tersebut kini akan berkurang menjadi tiga jenis.
Komite penasihat FDA telah mendorong perubahan ini selama beberapa waktu. Sementara pada musim gugur tahun 2023, Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan rekomendasi yang sama dalam skala global.
CNN melaporkan Kamis 7 Maret 2023, menghilangkan Yamagata dari formulasi vaksin flu dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi produsen, sehingga mereka dapat membuat lebih banyak dosis. Selain itu, hal ini akan menghilangkan potensi risiko yang terkait dengan pertumbuhan virus di laboratorium. Sebuah proses yang saat ini diperlukan untuk membuat vaksin flu.
Dan pada awalnya, para ahli menekankan bahwa orang tidak perlu divaksinasi untuk penyakit yang tampaknya sudah punah.
“Kami tidak ingin memvaksinasi Anda terhadap virus yang tidak lagi beredar selama tiga, empat tahun,” kata Dr. Hana El Sahly , seorang profesor virologi molekuler dan mikrobiologi di Baylor College of Medicine dan ketua komite penasihat FDA .
“Kami telah membicarakan hal ini selama empat tahun,” tambah Dr. Paul Offit , Direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia dan anggota komite penasihat FDA kepada CNN.
Lebih Banyak Waktu
Meskipun ada konsensus di kalangan pejabat kesehatan, para pemimpin industri farmasi berpendapat produsen memerlukan lebih banyak waktu untuk beralih ke formulasi trivalen. Untuk melakukan peralihan ini, produsen harus mengatasi berbagai hambatan peraturan.
Namun dengan adanya dorongan dari penasihat FDA, produsen bersiap untuk membuat vaksin trivalen untuk Amerika mulai musim mendatang, Negara-negara lain kemungkinan akan mengikuti langkah selanjutnya.
Jerry Weir , Direktur Divisi Produk Viral FDA mengkonfirmasi semua produsen vaksin flu Amerika telah menyerahkan dokumen peraturan yang diperlukan. Dan harus berada di jalur yang tepat untuk membuat vaksin trivalen pada musim depan.
Ketika perubahan ini mulai berlaku, para ilmuwan di seluruh dunia akan terus mewaspadai penyakit Yamagata bersama dengan virus flu lain yang menginfeksi manusia. ***
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 07 Mar 2024