UPN Veteran Jawa Timur Tambah Doktor Baru

Andri - Minggu, 03 Desember 2023 19:50 WIB
Irwan Dwi Arianto saat wisuda S3 di Universitas Airlangga di hari Sabtu 02 Desember 2023.

SURABAYA I halojatim.com - Jumlah doktor di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur bertambah. Gelar itu resmi disandang Irwan Dwi Arianto setekah di wisuda S3 di Universitas Airlangga di hari Sabtu 2 Desember 2023. Kegiatan Wisuda Universitas Airlangga Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, Subspesialis, dan Doktor tersebut digelar di Airlangga Convention Center Kampus C Unair Mulyorejo yang diikuti oleh 777 wisudawan.

Wisuda ini semakin mengukuhkan gelar doktor yang diterima Irwan Dwi Arianto setelah berhasil mempertahankan disertasi sekaligus meyakinkan 9 Penyanggah pada Sidang Ujian Disertasi Tahap 2 (Terbuka) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga pada tanggal 23 Oktober 2023 lalu. Pada kesempatan itu, ia dinobatkan sebagai Doktor yang ke 315 dengan IPK 3,92 di Program Doktor Program Studi Ilmu Sosial Universitas Airlangga Surabaya.

Irwan mempertahankan disertasi dengan judul “Kontestasi Opini antara Followers Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah tentang Isu Politik Masa Jabatan Presiden “3 Periode”: Algoritma Jejaring Sosial dan Diskursus Pengetahuan Politik di Twitter”.

Disertasi ini mengkombinasikan antara big data research melalui struktur algoritma jaringan sosial yang digali dan digambarkan, dan diskusi publik atas distribusi dan kontestasi perdebatan tentang isu politik perpanjangan masa jabatan presiden di media sosial Twitter. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Bagong Suyanto, Drs., M.Si. didampingi Prof. Hj. Rachmah Ida, Dra., M.Com., Ph.D., Prof. H. Kacung Marijan, Drs., MA., Ph.D., Prof. Dr. Phil. Toetik Koesbardiati, Dra., Prof. Anang Sujoko, S.Sos., M.Si., D.COMM., Prof. Dr. Rustinsyah, Dra., M.Si., Prof. Myrtati Dyah Artaria, Dra., MA., Ph.D., Dr. Lucy Dyah H., S.Sos., M.Kes., dan Dr. Siti Mas’udah, S.Sos., M.Si.

Disampaikan Irwan yang juga founder asigta.org dalam paparan disertasinya, bahwa kekuatan aktor tidak selalu sama dalam isu yang berbeda dan kekompakan kelompok sangat dipengaruhi oleh isu serta karakteristik kelompok. Ruang kontestasi baru memiliki ciri khas tersendiri yang tidak bisa dijalani dengan cara konvensional. Aktor dengan pengikut banyak belum tentu kuat bersaing, bahkan amplifikasi discourse yang kuatpun akan menjadi Pseudo Power tanpa memahami viral value, karakteristik aktor, dan kesesuaian narasi dengan perkembangan isu.

Elite yang berkuasa dulu, kata Irwan, memiliki kelebihan dan kemampuan untuk memanfaatkan kekuasaan, memegang fungsi politik, memonopoli kekuasaan sehingga dengan mudah memanfaatkannya. Era digital, kata Irwan, mengubah banyak aspek kehidupan termasuk dalam politik kontemporer.

Media sosial memungkinkan individu untuk menyampaikan pandangan mereka secara langsung dalam kewenangannya sendiri tanpa perantara. Hal ini membuat elite politik sulit untuk sepenuhnya mengontrol narasi. Publik semakin sadar akan upaya manipulasi informasi diera digital yang justru menimbulkan Pseudo Power. Strategi pemenangan kontestasi wacana dalam media sosial dapat diperoleh melalui insight discourse riset komunikasi big data.

Prof. Anang Sujoko, S.Sos., M.Si., D.COMM., salah satu Penyangga Sidang Terbuka Doktoral yang juga Dekan FISIP Universitas Brawijaya, menyampaikan bahwa disertasi ini capaian yang luar biasa. Tema yang diangkat pun, katanya, juga luar biasa untuk kajian komunikasi kontemporer terutama dalam kajian Komunikasi Politik.

Dr. Catur Suratnoaji, M.Si., Dekan FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai undangan akademik menyampaikan bahwa temuan disertasi ini luar biasa, mampu mengkluster berbasis atribut serta temuan-temuan lainnya.
Selain itu, Surokim Abdussalam, undangan akademik dalam Sidang Ujian Doktor terbuka yang juga Pengamat Politik, dan Wakil Rektor 3 Universitas Trunojoyo Madura, menyampaikan bahwa awalnya 4 tahun yang lalu mana mungkin riset big data bisa menjelaskan diwilayah riset yang belum popular. Ternyata hasilnya, kata dia, sama dengan survey manual, sejak saat itu saya mempercayai riset big data.

Surokim yang juga Ketua ASPIKOM (Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi) Korwil Jatim menyampaikan bahwa hari ini perkembangan itu lebih pesat lagi, memang luar biasa riset media sosial yang dipaparkan dalam disertasi ini. Disertasi yang diangkat oleh Irwan Dwi Arianto yang juga Dosen Komunkasi Digital Program Studi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur memaknai data kuantitatif big data menjadi sebuah narasi-narasi kualitatif kritis sehingga menghasilkan banyak konsep baru seperti Pseudo Power, Shifting Power. (*)

Editor: Andri

RELATED NEWS