Universitas NU Surabaya Kukuhkan Tiga Guru Besar NIDK

Asih - Rabu, 05 Januari 2022 18:08 WIB
Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie bersama tiga guru besar yang akan dikukuhkan Kamis (6/1/2022).

SURABAYA | halojatim.com - Dalam upaya memenuhi nisbah dosen dan mahasiswa serta meningkatkan proses pembelajaran, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengukuhkan tiga guru besar ber-NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus).

Tiga guru besar tersebut masing-masing Prof Dr Suprapto Ma`at, MS, Apt (Guru Besar Bidang Patologi Klinik di Fakultas Kesehatan), Prof Dr Drs H Muslimin Ibrahim, MPd (Guru Besar Bidang Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dan Prof Dr Siti Maghfirotun Amin, MPd (Guru Besar Bidang Pendidikan Matematika juga pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan).

Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) adalah nomor induk yang diterbitkan oleh Kementerian untuk dosen yang diangkat perguruan tinggi berdasarkan perjanjian kerja.

Baca Juga :

Pengukuhan ini, kata Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, MEng, merupakan kado awal tahun 2022. Kini Unusa memiliki empat guru besar tetap, satu guru besar ber-NIDN dan tiga guru besar ber-NIDK. Pengukuhan beliau-beliau untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus untuk mempersiapkan reakreditasi beberapa program studi yang direncanakan pada 2022, kata Prof Jazidie.

Prof Jazidie berharap, pengukuhan tiga guru besar ini akan mebawa atomsifir akademik lebih baik lagi bagi Unusa dalam menapaki tahun 2022. Pengukuhan ini diharapkan dapat berdampak pada penilaian, pemeringkatan, dan juga reputasi Unusa, baik di level nasional maupun internasional, katanya.

Pengukuhan dilaksanakan pada Kamis (6/1/2022) di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari, Surabaya, secara luring dan daring. Untuk tamu dan keluarga yang hadir secara luring diwajibkan tes swab dan menerapkan protokol kesehatan ketat. Sementara daring disiarkan lewat kanal YouTube Unusa dan aplikasi zoom.

Prof Jazidie menuturkan, Prof Maat tercatat sebagai penemu obat STIMUNO yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun tubuh dan PSIDII bermanfaat untuk mempercepat peningkatan jumlah trombosit pada pasien demam berdarah dengue. Sebagai seorang penemu ia tercatat sebagai pemilik pabrik obat Tradimun (Stimuno) dan Pemilik Industri Obat Tradisional Tradimun Mitra Sejahtera.

Prof Maat dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Patologi Klinik pada Fakultas Kesehatan Unusa. Setelah memasuki usia pensiun di FK Unair. Kini beliau memilih Unusa tempat berlabuh dan mengabdikan ilmu yang telah digelutinya selama ini. Di Unusa Prof. Maat tercatat sebagai guru besar kedua di Unusa, ungkapnya.

Sementara dua guru besar lainnya, yakni Prof Muslimin dan Prof. Amin juga guru besar yang telah memasuki usia pensiun di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan juga memilih bergabung ke Unusa.

Prof Amin dikukuhkan kembali menjadi Guru Besar Bidang Pendidikan Matematika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Prof Muslimin dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Pendidikan Biologi juga pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, pungkasnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS