UNAIR Akan Buka Program Studi Kedokteran di Banyuwangi

Asih - Selasa, 02 Januari 2024 04:39 WIB
Suasana Pembukaan Asesmen Lapangan Bersama Asesor, Pimpinan UNAIR, dan Stakeholder beberapa waktu lalu.

BANYUWANGI | halojatim.com - Program Studi Kedokteran Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam (FIKKIA), Universitas Airlangga (UNAIR) menjalani asesmen lapangan LAM-PTKes.

Asesmen itu bertujuan meraih akreditasi minimum dan izin operasional program studi (prodi) baru tersebut.

Rektor UNAIR Prof Dr Mohmmad Nasih SE MT Ak beserta jajaran pimpinan turut serta mengecek fasilitas dan kesiapan Kedokteran FIKKIA beberapa waktu lalu.

Prof Nasih mengatakan, pembukaan Prodi Kedokteran di Banyuwangi segera mencetak sejarah baru bagi perkembangan UNAIR. Itu akan memantapkan UNAIR sebagai perguruan tinggi terbaik bidang kesehatan pertama dengan dua prodi kedokteran.

UNAIR akan menjadi pionir sebagai langkah awal universitas terkemuka yang berkualitas lainnya mendirikan prodi ini di daerah yang membutuhkan,katanya.

Momentum tersebut tak lepas dari pengesahannya UU Kesehatan yang menyingkap kekurangan tenaga dokter daerah yang tak sebanding dengan masyarakat. Momentum tersebut membuat berbagai perguruan tinggi non-Kesehatan turut membuka prodi itu.

UNAIR sebagai perguruan tinggi terbaik bidang kesehatan terus menyiapkan dokter berkualitas. Dengan penuh komitmen, UNAIR mendirikan wadah pengasah calon dokter di Banyuwangi untuk mencetak dokter daerah dapat terpenuhi.

“Faktor strategisnya adalah saat ini jumlah dokter terbatas dan tidak merata. Jika dibuka di kota besar, dokter tidak kembali ke daerah. Ini bentuk ikhtiar akan kembali di daerah,” ungkapnya.

Jamin Mutu dan Kualitas Yang Sama

Rektor UNAIR turut menjamin mutu dan kualitas pendidikan kedokteran di Banyuwangi. Dengan binaan FK UNAIR sebagai kedokteran top di Indonesia, terdapat 26 dosen kedokteran FIKKIA bidang preklinik dan klinik yang siap mengajar. Sebanyak 14 dosen, antara lain, merupakan tenaga pengajar yang ber-home base tetap di Banyuwangi.

Ketersediaan RS Pendidikan Blambangan sebagai RS pendidikan utama dan RSUD Genteng sebagai jejaring serta dukungan wahana puskesmas yang siap menempa pengalaman klinik mahasiswa. Bahkan bidang travel medicine siap menjadi unggulan Kedokteran FIKKIA.

“Kualitas dijamin tak lebih rendah dari FK UNAIR Surabaya, Kualitas Nomor 1. Kemampuan umum sama tapi ada keunggulan berbeda” jelasnya.

Dengan mutu yang jelas akan mempersiapkan SDM yang berkualitas prima. Bahkan Prof Nasih menyebut alat yang digunakan di Banyuwangi memiliki standar yang lebih baru dan modern.

Dalam tahap awal, FIKKIA menerima 50 mahasiswa baru. UNAIR terus mengevaluasi berjalannya program pendidikan nanti. Pada masa mendatang, prodi Profesi Dokter maupun spesialis bukan tak mungkin akan dipersiapkan.

“Berkat support dan mohon doa restunya agar kedokteran dapat beroperasi 2024, Insyallah. Jalur masuk akan mengikuti nasional, termasuk nanti beasiswa mengikuti tahapan yang sudah ada,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut pimpinan UNAIR juga mengadakan pertemuan bersama bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Ruang Dekan Kampus Mojo FIKKIA. Dalam keterangannya, bupati Banyuwangi telah menanti sejak 2014 kehadiran Fakultas Kedokteran yang terletak di Sunrise of Java itu. Sehingga, istri MENPANRB tersebut berharap proses asesmen segera selesai dan Program Studi Kedokteran dapat segera dibuka.

“Kehadiran pendidikan kedokteran tak hanya bermanfaat untuk anak banyuwangi saja,

tak hanya untuk Banyuwangi saja namun juga seluruh Indonesia dapat menikmati fasilitas pendidikan itu,” kata Ipuk.

Editor: Asih

RELATED NEWS