TOLAK SAPI DARI EMPAT DAERAH PMK

Andri - Rabu, 11 Mei 2022 07:30 WIB
Rumah pemotomgan hewan di Kota Surabaya.

SURABAYA I halojatim - Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Surya Surabaya bertindak tegas. Mereka menolak kedatangan sapi asal empat daerah yang dinyatakan terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yaitu dari Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto.

Direktur Utama (Dirut) PD RPH Surya Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho, mengatakan penolakan itu sebagai upaya pencegahan agar Kota Surabaya tetap terbebas dari wabah penyakit mulut dan kuku. "Jadi sejak hari Jumat, 6 Mei 2022, ketika beredar kabar wabah PMK, kami segera berkoordinasi dan memutuskan untuk menolak sapi asal empat daerah, yaitu Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto," katanya kepada wartawan.

Selanjutnya, sejak hari Minggu, 8 Mei 2022, RPH Surya Surabaya melakukan pengetatan terhadap setiap sapi yang masuk melalui proses skrining, seperti memeriksa kelengkapan dokumennya Kemudian mulai pukul 23.00 WIB,Selasa, pihaknya menyediakan dokter untuk memeriksa setiap sapi yang masuk.

''Jadi selain memeriksa kelengkapan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan atau SKKH, kami juga memastikan kesehatannya," kata Fajar.

Fajar mengatakan, tindakan pencegahan lain agar Kota Surabaya tetap terbebas dari wabah PMK, yakni menyemprotkan kandang RPH Surya secara rutin dengan disinfektan. Pihaknya transmisi PMK tidak hanya melalui udara.

''Dari bekas kendaraan yang mengangkutnya juga bisa. Sehingga selain sapi-sapi yang telah lolos skrining, kandangnya di RPH Surabaya juga rutin kami semprot disinfektan 'bio safety'," katanya.

Fajar mengatakam, langkah pencegahan tersebut penting dilakukan mengingat Kota Surabaya berlokasi tepat di tengah empat daerah kabupaten yang terjangkit wabah PMK. Tindakan pencegahan ini, kata dia, dipastikan tidak mempengaruhi suplai kebutuhan daging bagi masyarakat Kota Surabaya dan sekitarnya.

"PD RPH Surya Kota Surabaya per hari rata-rata tetap mampu memotong sebanyak 125 hingga 150 ekor seperti yang dibutuhkan masyarakat pada hari-hari biasa," katanya. (*)

RELATED NEWS