TOL LAUT 2023 DIMULAI DARI TANJUNG PERAK
SURABAYA I halojatim.com - Tol laut 2023 kembali dimulai. Kementerian Perhubungan melepas pelayaran perdana tol laut KM. Kendhaga Nusantara 7 di Pelabuhan Tanjung Perak Kamis. Kapal tersebut melayani trayek T-14 dengan rute pelayaran Tanjung Perak – Larantuka (Tabilota) – Lembata (Lewoleba) – Kalabahi – Tanjung Perak.
"Dengan adanya pelepasan perdana kapal Tol Laut pada awal tahun ini, diharapkan dapat menjadi semangat baru bagi kita semua dalam menyukseskan program itu," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Kementerian Perhubungan, Capt Hendri Ginting.
Kapal Kendhaga Nusantara 7 ini membawa muatan sebanyak 57 TEUs, yang akan melakukan pengiriman muatan sebanyak 21 TEUs ke Larantuka, 33 TEUs ke Lewoleba dan 3 TEUs ke Kalabahi. Pelayanan ini diharapkan dapat mengakomodasi pengiriman logistik dari sisi angkutan laut dalam upaya memenuhi kebutuhan Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) ke daerah.
''Utamanya pada Provinsi Nusa Tenggara Barat," kata Hendri.
Sebagai informasi, rincian Kegiatan Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Tol Laut Tahun Anggaran 2023 sebanyak 39 Trayek dengan rincian penugasan sebanyak 20 trayek (PT. PELNI 11 trayek, PT. ASDP 5 trayek dan PT. Djakarta Lloyd 4 trayek) dan pelelangan umum kepada operator swasta 19 trayek.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Buyung Lalana mengatakan bahwa Tol Laut adalah salah satu upaya pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan untuk masyarakat di wilayah T3P dan menekan disparitas harga.
"Tol Laut memberi dampak positif besar salah satu contoh di daerah Papua yang merasakan perubahan," katanya.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT PELNI, Yossianis Marciano mengatakan untuk pelayaran perdana pada voyage di 2023 ini, per pagi ini muatan KM Kendhaga Nusantara 7 sudah terisi sebanyak 35 TEUs yang sebagian besar memuat bahan pangan seperti, minyak, beras, gula, tepung terigu menuju Larantuka, Lembata/Lewoleba dan Kalabahi. Pihaknya sebagai operator berharap kepada seluruh pihak, baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah maupun pelaku bisnis untuk memanfaatkan angkutan tol laut serta terus mendorong dan memanfaatkan muatan balik tol laut.
'' Untuk memasarkan komoditas unggulan daerahnya sehingga tercipta pemerataan distribusi logistik di Indonesia," katanya. (*)