Tips Terhindar dari Investasi Bodong
Investasi abal-abal banyak terjadi. Bukan hanya Memiles yang saat ini bisa diungkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur. Tapi sebelumnya sudah banyak yang memakan korban. Mereka kebanyakan menawarkan keuntungan besar dari investasi yang sudah ditanam para membernya.
Pengamat ekonomi dan investasi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) Dr Imron Mawardi mengingatkan masyarakat agar bisa waspada akan investasi yang memberikan bonus-bonus di luar sehat. Model multi level marketing (MLM) dua kaki ini, kata Imron sangat menyesatkan dan bagaiman bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledakkan masalah besar.
"Biasanya ditawari bonus besar kalau bisa rekrut banyak member. Ada bonus kalau investasi nilai tertentu. Ada pendapatan bulanan dan sebagainya. Perlu diketahui, bonus-bonus yang didapat itu merupakan hasil dari rekrut member baru. Sepanjang masyarakat ikut investasi itu, maka bonus akan mengalir. Namun, kalau member baru habis, maka uangnya juga habis. Saat itulah masalah akan timbul," jelas Imron.
Karena itu, sebelum menginvestasi dana ke sebuah perusahaan investasi, maka yang perlu diperhatikan adalah, keuntungan yang didapat itu wajar. Harus melihat izin-izin yang dipegang perusahaan itu. Kalau perusahaan MLM harus memegang izin dari Kementerian Perdagangan RI. Kalau jasa keuangan, harus izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, jangan percaya investasi yang menawarkan bonus-bonus tanpa memperkenalkan produk-produk unggulannya.
"Dan yang pasti kalau perusahaan investasi itu harus memiliki manager investasi. Manager investasi ini bukan orang sembarangan. Mereka memiliki lisensi untuk bisa menjual produk investasinya," tandas Imron