TINGKAT PENULARAN COVID-19 DI SURABAYA NAIK LAGI
Surabaya tengah waspada. Angka positivity rate atau tingkat penularan Covid-19 naik 9 persen. Padahal, sebelumnya, sebelumnya usai Lebaran masih di kisaran 5 persen atau dalam posisi aman.
"Ketika ada kenaikan dari 5 persen menjadi 9 persen di Surabaya, maka berarti ini merupakan alarm dan warning. Berarti harus hati-hati, saya harus ingatkan betul harus tetap menjaga protokol kesehatan," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Tingkat penularan Covid-19 merupakan rasio antara jumlah orang yang mendapatkan hasil positif virus mematika tersebut melalui tes dengan total jumlah tes yang dilakukan. Kata Eri, karena tingkat penularan naik, maka Pemkot Surabaya gerak cepat untuk terus mengantisipasinya. Salah satunya dengan memasifkan kembali tes usap (swab test) atau tes usap secara massal.
Pemkot Surabaya pun sudah sepakat dengan Satgas Covid-19 di Surabaya mulai dari Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak dan Danrem untuk memasifkan kembali tes usap massal ini. "Tes tidak hanya dilakukan di pasar-pasar saja, mal-mal yang juga ada kerumunan akan dilakukan tes juga. Bahkan, semua tempat yang ada kerumunannya, termasuk di warung-warung akan dites. Dengan begitu, harapan kami warga bisa semakin taat prokes, sehingga Covid-19 di Surabaya bisa ditekan," katanya.
Pihaknya dalam beberapa hari terakhir sudah melakukan tes usap di berbagai tempat, baik di pasar-pasar maupun pusat kerumunan warga. Selain itu, Eri juga menyinggung penerapan jam malam di Surabaya. Berdasarkan keputusan bersama dengan Kapolres dan Danrem, PPKM Mikro dan juga jam malam harus tetap dijalankan.
Eri juga meminta tolong dan mengingatkan kepada warga Surabaya untuk terus menjaga protokol kesehatan. Bahkan, ia juga meminta untuk tidak meremehkan Covid-19 ini meskipun sudah selesai divaksinasi. (*)