Tersambar Petir dan Selamat, Ini Yang Terjadi dengan Kita

Asih - Senin, 17 Juli 2023 11:05 WIB
Petir dapat melewati tubuh Anda hanya dalam sepersekian detik ( )

JAKARTA | halojatim.com - Petir memang menakutkan, tetapi tidak selalu mematikan. Hanya ketika seseorang tersambar petir dan selamat dia akan mengalami perubahan besar.

Sekitar 90% orang yang terkena petir bertahan hidup. Petir dapat melewati tubuh Anda hanya dalam sepersekian detik. Seringkali bahkan tidak cukup waktu untuk meninggalkan bekas.

Kebanyakan orang yang meninggal karena sambaran petir tewas seketika karena serangan jantung. Ini karena tegangan listrik yang sangat besar dari petir membuat hubungan pendek ritme alami jantung.

BACA JUGA :

Manusia yang tersambar petir mungkin juga mengalami pecah gendang telinga oleh gelombang tekanan yang masuk, sistem pernapasan mereka lumpuh, atau menderita luka bakar sekunder karena rambut atau pakaian mereka terbakar.

Namun, orang yang bertahan hidup biasanya mengalami kerusakan saraf, gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD), dan gejala neurologis.

"Mirip dengan cedera pascagegar otak yang dialami pemain sepak bola seperti gangguan penilaian dan kesulitan berkonsentrasi,” kata Dr. Mary Ann Cooper , seorang spesialis keselamatan petir di National Lightning Safety Council Amerika.

Cooper yang juga dan profesor kedokteran darurat emerita di University of Illinois di Chicago ini kepada Live Science mengatakan, tidak jelas persis bagaimana cedera otak ini terjadi. Ini mengingat rendahnya jumlah sambaran petir dan kurangnya dana untuk penelitian. Namun, para ahli berpikir bahwa mereka mungkin disebabkan oleh beberapa kombinasi gangguan jaringan dari trauma arus dan kekuatan tumpul dari perubahan tekanan barometrik yang tiba-tiba.

Kehilangan ingatan

Kondisi ini bisa parah dan bahkan melemahkan. Beberapa penyintas melaporkan kehilangan ingatan, nyeri saraf kronis, depresi, dan bahkan apa yang mereka anggap sebagai kemampuan psikis seperti prekognisi. "Begitu Anda tersambar petir, Anda bukanlah orang yang sama lagi," kata ahli patologi forensik di University of Pretoria di Afrika Selatan Ryan Blumenthal .

Rekor dunia untuk cedera petir terbanyak adalah Roy Sullivan, penjaga taman untuk Taman Nasional Shenandoah. Antara tahun 1942 hingga 1977, Sullivan disambar petir tujuh kali secara terpisah. Meskipun dia menderita luka bakar, dia selamat dari ketujuh serangan itu. Dia meninggal dengan bunuh diri pada tahun 1983 pada usia 72 tahun.

Steve Mashburn, yang punggungnya patah akibat sambaran petir tahun 1969, kepada The Washington Post mengatakan pikiran untuk bunuh diri adalah gejala lain yang dialami oleh beberapa penyintas petir. Ini akibat mengalami sakit parah dan masalah pemulihan setelah kejadian tersebut. Mashburn menjalankan grup pendukung internasional untuk penyintas petir.

Untungnya, cedera petir termasuk yang paling dapat dicegah di negara maju. Cooper mengatakan, jika Anda menemukan diri Anda berada di luar saat badai petir, cukup lari sekuat tenaga ke tempat yang aman. "Dan jangan keluar sampai tidak ada kilat dan guntur selama 30 menit,” katanya.

Blumenthal memperingatkan bahwa hanya antara 3% dan 5% sambaran petir yang merupakan sambaran langsung. Cedera kontak yang terjadi saat seseorang menyentuh — seperti pohon atau bangunan saat tersambar petir, menyebabkan 5% cedera petir lainnya.

Cedera petir yang paling umum adalah dari sambaran samping dan arus tanah, yang bersama-sama mencakup lebih dari 80% trauma petir. Dalam sambaran samping, korban berdiri di dekat objek ketika disambar petir. INi menyebabkan beberapa potensi listrik "terciprat" ke orang tersebut.

Arus tanah mirip, kecuali hal itu terjadi ketika petir menyambar tanah di bawah kaki korban. Insiden ini dapat membahayakan banyak tubuh sekaligus. "Inilah mengapa seluruh kawanan hewan tersapu petir," kata Blumenthal kepada Live Science.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 17 Jul 2023

Editor: Asih
Bagikan

RELATED NEWS