Tekan Inflasi jelang Ramadan, Pemprov Jatim aka. Gencar OP di Sejumlah Pasar Tradisional
SURABAYA | halojatim.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Perindustrian dan Perdangan (Disperindag) akan gencar melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional.
Hal itu dilakukan untuk menekankan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, terlebih jelang hari besar keagamaan, sekaligus menekan inflasi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya untuk terus mengintervensi dengan operasi pasar.
BACA JUGA :
- https://halojatim.com/read/hore-finalisasi-pdss-seleksi-nasional-berbasis-prestasi-diperpanjang
- https://halojatim.com/read/rencanakan-motor-listrik-untuk-dinas-asn-kota-surabaya
- https://halojatim.com/read/3-ribu-mahasiswa-di-jatim-lolos-program-kampus-mengajar-angkatan-5
"Pola yang dilakukan melalui stockist, itu ternyata cukup efektif. Jadi jangan sampai ada kekosongan barang, tidak usa menunggu mobilitas logistik dari Bulog ke pasar, maka ada stockist di beberapa pasar," ujarnya seusai acara High Level Meeting (HLM) dan Rapat Kordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Dengan Forkopimda Se-Jawa Timur, di Surabaya, Senin (20/2/2023).
Diakui Gubernur Khofifah, saat ini bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga adalah beras. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan operasi pasar bersama dengan Pemerintah Kabupaten Kota setempat dan juga Bulog. Sehingga harga beras saat ini telah berada dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Surabaya ini sudah 8.800 per kilo, HET-nya 9.450 ribu. Jadi masih ada yang harga 12 ribu, yakni Sumenep, Kabupaten Blitar dan Kota Blitar, dan itu sudah mulai turun," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur - Budi Hanoto menjelaskan, HLM ini sekaligus untuk menganalisa tren kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok, sekaligus untuk mengantisipasinya, sehingga saat momentum hari besar keagamaan, komoditas tersebut tidak mengalami perubahan harga.
"Langkah langkahnya tadi tentu sudah dibahas, kita melihat keterjangkauan harga di masing masing, kemudian kami juga lihat kelancaran distribusinya, terus pasokannya ada tidak, yaitu kecukupannya, dan yang terakhir adalah komunikasinya yang bagus, supaya belanjanya bijak," katanya.
Dalam HLM ini sekaligus melibatkan aparat TNI dan Polri. Baik Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto dan juga Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menyatakan akan membantu dan mengawal proses distribusi komoditas pangan, serta menjaga stabilisasi harga di pasaran.