Tak Langsung Dijual, Olah Ikan Nila Jadi Bakso

Andri - Selasa, 20 Juni 2023 11:35 WIB
Mahasiswa Untag yang KKN di Desa Desa Kendalpecabean mempraktekan pembuatan frozen kepada warga.

SIDOARJO I halojatim.com – Di Desa Desa Kendalpecabean, ikan nila dijual langsung usai panen. Tapi, pandangan itu bakal berubah. Mereka akan menjual hasil panen Ikan Nila dalam bentuk olahan atau frozen food.

‘’Alasan kami mengangkat topik frozen food dikarenakan potensi tambak di Desa Kendalpecabean yang tidak di gunakan secara maksimal. Sehingga kami mengelolah hasil tambak tersebut pada pengembangan usaha frozen food sebagai alternatif pemasukan tambahan bagi masyarakat desa,’’ kata Rr Sherly Marina, mahasiswa Ilmu komunikasi Semester VI Untag.

Selain itu, upaya yang dilakukan bersama rekan-rekannya membantu meningkatkan akses pasar dan pendapatan masyarakat setempat. Di Desa Kendalpecabean, Sherly menjalani KKN bersama Roby Maulana (Teknik Informatika), Ferry Septyawan F., (manajemen), Hariadi Rizky Prestasi Akbar (Akuntansi), Yolanda Yusnie Vitaloka (Administrasi Niaga), dan Pramitasari Ayu Koescahyati (Ilmu Hukum

Menurutnya, cara mengolah dan memproduksi yaitu dengan cara memilih bahan baku ikan nila yang berkualitas, pengelolahan yang benar dan higienis. Serta pemilihan bahan tambahan yang tepat untuk meningkatkan kualitas produk.

Ada pun pengemasan menciptakan label yang berguna untuk menarik perhatian pelanggan. Produk frozen food yang kami kenalkan pada masyarakat desa adalah bakso ikan nila dan nugget ikan nila.

Pemasaran produk frozen food merupakan langkah terakhir meliputi aspek promosi penentuan harga yang tepat,dan melalui teknologi digital website dan media sosial.

‘’Manfaat kami mengangkat topik ini bagi masyarakat desa adalah memberikan inspirasi atau pengetahuan kepada masyarakat desa agar lebih inovatif dalam mengolah potensi lokal seperti ikan nila,’’ ujar Sherly.

Kemudian, tim KKN Untag mengajarkan masyarakat desa cara mengolah ikan nila yang dapat meningkatkan harga jual dan mampu memberikan pendapatan yang lebih baik. Itu, papar Sherly, yang berguna bagi masyarakat desa serta juga dapat membuat peluang usaha bagi masyarakat desa.


Di Desa Kendalpecabean tersebut ada 35 mahasiswa yang terbagi menjadi 5 kelompok . Dengan tiap kelompok terdiri tujuh orang dengan topik kegiatan berbeda-beda.

Untag sendiri di tahun ini memberangkatkan 350 mahasiswa nonreguler menjalani KKN di wilayah Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. (*)

RELATED NEWS