TAK ADA LAGI DESA TERTINGGAL DI JATIM

Andri - Jumat, 20 Agustus 2021 20:00 WIB
Desa Oro-Oro Ombo di Kota Batu

Jatim melangkah maju. Sekarang, di provinsi tersebut sudah tak ada lagi desa dengan status tertinggal maupun sangat tertinggal.

"Tahun lalu masih terdapat tiga desa tertinggal dan satu desa sangat tertinggal. Tahun ini sudah tidak ada lagi," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya Jumat.

Hal ini, kata dia, setelah ditetapkannya dua desa di Jatim, yakni Renokenongo dan Kedungbendo di Kabupaten Sidoarjo sebagai desa yang tidak memenuhi kriteria pembentukan desa sesuai UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Khofifah bersyukur karena berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2021 yang dirilis Kementerian Desa/PDTT, tak ada lagi status desa tertinggal dan sangat tertinggal.

"Yang patut disyukuri juga saat ini ada 697 desa mandiri di Jatim, yang merupakan jumlah terbanyak secara Nasional," kata Khofifah.

Dengan demikian, katanya, terjadi peningkatan jumlah desa mandiri yang sangat signifikan di Jatim pada tahun ini, dibandingkan pada Tahun 2020 sebanyak 332 desa. Khofifah juga menyampaikan bahwa desa dengan status maju di Jatim juga tercatat mendominasi secara nasional dengan total 3.283 desa, sedangkan pada Tahun 2020 jumlahnya 2.621 desa.

Keberhasilan mengentas Jatim dari desa tertinggal dan sangat tertinggal, kata Khofifah, menjadi bukti komitmen Pemprov Jatim dalam mendorong kemandirian desa melalui berbagai program, di antaranya program "Desa Berdaya" dan "Paman Desa" yang memberikan stimulus berupa permodalan di tingkat desa. Mendukung program tersebut, Pemprov Jatim telah mengalokasikan anggaran Rp20,1 miliar untuk Paman Desa dengan sasaran 301 BUMDesa, kemudian anggaran untuk Desa Berdaya senilai Rp15,1 miliar untuk 151 desa mandiri. (*)

RELATED NEWS