SSUSUB FEST 2023 : Mengenal Modernisasi Budaya Korsel

Asih - Minggu, 29 Oktober 2023 19:52 WIB
Pengunjung SSUSUB FEST saat mencoba Personal Colour Test.  

SURABAYA | halojatim.com– Widya Mandala Language Institute bersama KT&G Sang Sang Univ Korean Language Center melalui BBB Korea, kembali gelar festival budaya Korea, SSUSUB FEST. Festival yang digelar ke empat kalinya ini, mengusung tema Little Korea, ada beberapa rangkaian kegiatan yang dapat dihadiri oleh masyarakat umum.

Terbuka secara umum dan tidak berbayar, masyarakat dapat secara langsung merasakan vibes Korea Selatan mini di Graha Widya Mandala UKWMS Lantai 7.

Kegiatan tersebut antara lain; penampilan K-Pop, membuat gelang maedeup – yakni anyaman tradisional Korea Selatan. Maedeup adalah seni kuno dari Korea berbentuk simpul-simpul yang bisa membentuk ornamen rumit. Seringkali digunakan pada seni busana, maupun hiasan dekorasi interior rumah. Melalui maedeup, kitab isa berkomunikasi dengan mendayagunakan keterampilan tangan sekaligus perasaan.

Lalu ada pula tes personal color atau ‘warna personal’ yang sedang kekinian di media sosial. Pengunjung juga dapat mencicipi makanan khas Korea Selatan seperti Bingsoo – es krim serut khas Korea Selatan, lalu ada pula Korean Fashion, hingga K-Pop merch dan photobooth bernuansa Korea Selatan.

Di Korea Selatan, Oktober adalah bulan khusus di mana banyak tempat menyelenggarakan festival budaya. Maka lumrah WM KT&G Sang Sang Univ Korean Language Center juga memilih bulan ini untuk berfestival.

“Apabila tahun lalu peserta berkesempatan menikmati pengalaman proses pembuatan Kimchi, yang mana sudah menjadi budaya Korea Selatan sejak zaman dulu. Tahun ini kami ingin mengenalkan budaya korea yang lebih modern,” jelas Anastasia Danica Suradja selaku Direktur WM KT&G Sang Sang Univ Korean Language Center.

Direktur BBB Korea, Choie Meehye. Beliau menyampaikan bahwa, dengan mempelajari bahasa dan budaya dari lawan bicara, kita jadi bisa sedikit demi sedikit mengurangi hambatan yang kita alami. “Tak hanya saat berkomunikasi, tetapi juga dalam memahami perasaan satu sama lain,” tambahnya.

Ketua Yayasan Widya Mandala Surabaya RD Dr. Yustinus Budi Hermanto, diwakili Subiantoro Maliki Tedja, juga selaras dengan Choie. “Melalui kegiatan seperti ini, masyarakat jadi tahu, bahwa Korea Selatan bukan hanya lagu, drama dan idolnya, tapi juga ada pernak Pernik kebudayaan yang lain. Seperti seni busana, makanan, dan lainnya yang juga kaya akan makna. Ini juga menjadi ajang untuk praktik Bahasa Korea yang sudah dipelajari tanpa perlu malu-malu,” jelasnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS