Siswa yang Gagal di PPDB Online, Diarahkan Daftar Langsung ke Sekolah
Tuban, Halojatim.com- Pendaftar pada gelombang dua jalur zonasi sudah resmi ditutup sejak Rabu (14/6).
Bagi siswa yang gagal masuk karena terbatasnya kuota, diharapkan untuk daftar langsung ke sekolah melalui jalur offline.
Masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP di Kabupaten Tuban mengalami lonjakan pendaftar pada gelombang dua jalur zonasi.
Beberapa sekolah di Tuban mengalami lonjakan jumlah pendaftar melebihi kapasitas yang tersedia. Hal ini menyebabkan beberapa calon siswa tidak dapat diterima karena kuota pendaftar telah terpenuhi.
- BMW Group Indonesia Klaim jadi Pelopor Pasar Kendaraan Listrik Premium
- 50,2 PERSEN APBD KOTA SURABAYA UNTUK KEBUTUHAN ANAK
- Sepatu Michael Jordan yang Dipakai Saat Flu dan Demam Laku Dilelang Seharga Rp20 Miliar
Namun, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban, Abdul Rakhmat, menjamin bahwa seluruh siswa tetap akan mendapatkan tempat di lembaga pendidikan.
Para siswa masih diberikan kesempatan untuk mendaftar secara langsung ke sekolah yang memiliki kapasitas yang belum terpenuhi secara offline.
Abdul Rakhmat menjelaskan bahwa setelah penutupan gelombang dua PPDB, Disdik akan membuka tahap terakhir pendaftaran secara offline untuk sekolah yang masih memiliki kapasitas yang tersedia.
Pembukaan tahap pendaftaran ini direncanakan akan dimulai pada Senin, 19 Juni 2023.
Daftar sekolah yang membuka pendaftaran offline akan diumumkan oleh Disdik Tuban setelah proses daftar ulang pada Jumat-Sabtu, 16-17 Juni 2023, selesai.
Abdul Rakhmat juga menyampaikan informasi bahwa persentase alokasi kuota PPDB SMP pada gelombang satu terdiri dari jalur afirmasi sebesar 15 persen, perpindahan orang tua sebesar 5 persen, dan prestasi sebesar 20 persen.
"Sementara itu, pada gelombang dua dengan jalur zonasi memiliki alokasi kuota sebesar 60 persen dari total kapasitas," tambahnya dilansir dari laman resmi Pemkab Tuban dikutip pada Jumat (16/6).
Abdul Rakhmat memberikan jaminan kepada orang tua bahwa seluruh lembaga pendidikan memiliki kualitas yang sama. Oleh karena itu, tidak perlu memaksakan diri untuk diterima di sekolah pilihan yang dianggap unggulan. ***