SURABAYA | halojatim.com -&nbsp; Sustainable Living Lab (SL2) Indonesia menggelar acara Prakarsa Muda, sebuah &nbsp;program kesiapan digital dan inovasi komunitas berbasis AI untuk siswa 14-19 tahun di Kota Medan, Jogyakarta dan Surabaya.&nbsp;Antony Simon dari Sustainable Living Lab (SL2) &nbsp;mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan peringkat tertinggi di ASEAN dalam adopsi AI, diikuti dengan Thailand di peringkat ke-2.&nbsp;Tingkat adopsi ini sudah mencapai 24,6 persen untuk Indonesia, dan diproyeksikan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.&nbsp;Baca Juga :&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halojatim.com/read/tambah-jumlah-sma-smk-di-uji-coba-pembelajaran-tatap-muka">https://halojatim.com/read/tambah-jumlah-sma-smk-di-uji-coba-pembelajaran-tatap-muka</a>“Artinya, ke depannya akan ada banyak demand dari sisi industri untuk SDM yang memiliki kompetensi AI,” jelas Antony dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/1½021).&nbsp;Prakarsa Muda di Surabaya digelar dengan mengandeng Junior Chamber International (JCI) East Java dan Indonesia AI Society (IAIS) Jatim.Program diawali dengan pelatihan Intel AI For Future Workspace kepada para siswa kemudian diakhiri dengan pengembangan Capstone Project solusi AI. &nbsp;Antony mengatakan hal inilah yang menjadi alasan Intel dan SL2 Indonesia berkolaborasi dengan JCI East Java dan IAIS Jawa Timur untuk gencar memperkenalkan AI kepada para para pelajar di Surabaya melalui program Prakarsa Muda. &nbsp;“Prakarsa Muda adalah program kesiapan digital dan inovasi komunitas berbasis AI yang ditujukan kepada siswa-siswi berumur 14 – 19 Tahun selama rentang waktu 6 bulan. Melalui program ini, para siswa akan mendapatkan beasiswa pelatihan AI dengan kurikulum Intel,” jelasnya. &nbsp;Meskipun demikian, Antony menyampaikan pelatihan ini tidak hanya memberikan para siswa keterampilan teknis, namun juga keterampilan sosial dalam berempati dan memahami akar permasalahan.&nbsp;“Kunci utama yang dibutuhkan dalam menghasilkan suatu inovasi AI bukan hanya tentang penguasaan teknologi semata, melainkan juga sensitifitas terhadap permasalahan yang sedang terjadi dan berkembang di masyarakat,” paparnya.&nbsp;Antony menambahkan Jatim AI Summit diselenggarakan sebagai Showcase Event untuk mengapresiasi hasil karya para siswa yang akan menampilkan Final Project yang telah dikembangkan oleh para peserta Prakarsa Muda Surabaya.&nbsp;Sementara itu, Suharyono, selaku Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Provpinsi Jatim wilayah Surabaya, menyambut baik acara ini karena para siswa dibimbing untuk mengembangkan Final Project berbasis AI secara berkelompok untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial.&nbsp;“Semangat buat anak-anak, untuk meningkatkan minat pembelajaran AI pada generasi muda dan mendorong pengembangan inovasi serta adopsi AI oleh masyarakat dan pemerintah, agar nantinya dapat dimanfaatkan untuk membenahi permasalahan yang ada di Kota Surabaya,” kata Suharyono.&nbsp;Acara Jatim AI Summit ini diikuti 16 sekolah, 105 peserta dan 18 project. Masing-masing sekolah mempresentasikan hasil karyanya, salah satunya Mriksohoax dari SMKN 1, dalam presentasinya, Steven Alexander bahwa akurasi dari machine learning cukup tinggi, yaitu 90 persen.&nbsp;“ Dari berita yang kita copy paste ke dalam sistem itu dapat diketahui apakah berita tersebut hoax atau tidak,” jelasnya.&nbsp; &nbsp;

Afif Sauqil Arifin, salah satu peserta dari SMKN 2 Surabaya.

intel.jpg

SURABAYA | halojatim.com -  Sustainable Living Lab (SL2) Indonesia menggelar acara Prakarsa Muda, sebuah  program kesiapan digital dan inovasi komunitas berbasis AI untuk siswa 14-19 tahun di Kota Medan, Jogyakarta dan Surabaya. 

Siswa SMA/SMK Adu Gagasan Inovasi di Jatim AI Summit