Sekolah dan Ponpes di Banyuwangi Sediakan Ruang Curhat untuk Pelajar Bermasalah
Banyuwangi, Halojatim.com - Sejumlah sekolah serta pesantren kini sudah disiapkan dengan ruangan yang disebut sebagai Pojok Curhat.
Para siswa bisa bebas curhat kepada para guru terkait masalah yang dihadapi.
Hal ini dilakukan sebagai antisipasi adanya kasus kekerasan yang melibatkan remaja serta pelajar.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan pihaknya sudah menggencarkan sosialisasi percegahannya. Bahkan, ia langsung temui para pelajar untuk mensosialisasinya.
“Mulai sekarang, tidak boleh menghina temannya ya. Apapun itu. Tidak boleh menghina orangtua, tidak boleh menghina fisik, dan lain sebagainya,” kata Ipuk dari laman resmi Pemkab Banyuwangi, dikutip pada Jumat (17/3).
Pembinaan tersebut, lanjut Ipuk, telah dilakukan secara sistematis. Semua dilibatkan. Mulai dari stakeholder hingga wali murid.
“Kami telah mengajak pihak kepolisian, TNI, kejaksaan, dan para pihak lainnya untuk memerangi dosa pendidikan ini,” terang Ipuk.
“Di sekolah-sekolah dan pesantren di Banyuwangi, kita siapkan pojok curhat. Ini wadah bagi anak-anak untuk menyampaikan problemnya,” ujar Ipuk.
Dari pojok curhat tersebut, lanjut Ipuk, kemudian memberikan keberanian bagi para peserta didik yang mengalami permasalahan.
Dari keterbukaan tersebut, berbagai tindakan preventif dan penanganan bisa segera diselesaikan.
“Kami mendorong para guru tidak hanya menunggu. Tapi, harus peka terhadap kondisi murid. Jika ada yang tidak wajar, segera dekati. Berikan konseling dan problem solving,” jelasnya. ***