RATIO POSITIF DI JATIM DI BAWAH KETENTUAN WHO

Andri - Selasa, 07 September 2021 12:21 WIB
Serbuan vaksin yang dilakukan di Kota surabaya

Kondisi Jatim di masa pandemi Covid-19 terus membaik. Kini, positivity rate atau rasio positif di provinsi itu berada di bawah lima persen.

"Positivity rate mingguan di Jatim telah mencapai 4,68 persen. Ini berdasarkan data asesmen situasi Covid-19 di laman Kementerian Kesehatan per 4 September 2021," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Rasio positif merupakan perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dan jumlah tes yang dilakukan. Capaian tersebut, kata Khofifah, sudah sesuai standar pengendalian pandemi dari WHO, yakni di bawah 5 persen, sekaligus di bawah nasional yang berada di angka 6,97 persen.

"Ini pertama kali selama pandemi Covid-19," kata Khofifah.

Semakin turunnya rasio positif, maka hanya tersisa empat daerah di Jatim yang saat ini berada pada zonasi asesmen level 4, yaitu Ponorogo, Magetan, Kabupaten Blitar, serta Kota Blitar.

Gubernur Khofifah menjelaskan capaian ini dipengaruhi oleh masifnya pengujian (testing) dan pelacakan (tracing) yang lebih efektif. Dengan standar jumlah tes yang ditetapkan WHO, yaitu 1:1.000 penduduk per pekan, Jatim seharusnya melakukan 40.000 tes per pekan.

Sementara, pekan lalu jumlah pengujian di Jatim telah mencapai 90.045 tes, yang artinya angka tes di Jatim sudah mencapai lebih dari dua kali lipat standar WHO. Selain itu, lanjut dia, untuk pelacakan kasus di Jatim juga mengalami peningkatan signifikan, yakni dari yang sebelumnya 1,17 sekarang naik menjadi 11,75 atau artinya naik 10 kali lipat.

"Harapannya, rasio positif ke depan semakin rendah dan rasio pengujian maupun rasio pelacakan yang semakin tinggi bisa terus dipertahankan," kata dia. (*)

RELATED NEWS