SURABAYA I halojatim.com – Sang kakek buyut adalah salah satu legenda sepak bola di Kota Surabaya. Namun, sang cicit tengah berjuang untuk membuat Kota Pahlawan, julukan Kota Surabaya. Namun bukan di bidang seperti sang kakek tapi di lingkungan hidup.--USIANYA masih belum disebut dewasa. Pada 22 November mendatang, Raisa Azahra Praminda baru berusia 10 tahun.&nbsp;&nbsp;Namun, kiprahnya untuk lingkungan tak kalah dengan wanita dewasa. Bahkan Raisa mempunyai kepedulian yang bisa dikatakan tinggi.&nbsp;&nbsp;‘’Putri saya lagi melakukan pengolahan limbah atau penghijauan dengan perolehan di atas 1.000 kilogram sampah atau 1.000 tanaman semai. Usaha yang dilakukan diharapkan bisa memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar,’’ kata Dinda Dian.&nbsp;&nbsp;Raisa, jelasnya, juga betharap produk olahan yang dihasilkan bisa diterima dipasar. Semua itu, lanjut Dinda, dilakukan sejak tahun lalu.&nbsp;&nbsp;‘’Sejak itu, dia semakin cinta akan lingkungan hidup. Tahun ini, putri saya kembali mengikuti lomba serupa dan sudah lolos ke putaran final Kota Surabaya,’’ jelas cucu dari pelatih legendaris Persebaya Mudayat tersebut.&nbsp;Selain itu, Raisa, papar Dinda, juga melakukan penerapan aksi cinta lingkungan dalam kegiatan sehari-hari &nbsp;bersama keluarga.Kegiatan yang dilakukan adalah proyek budidaya Sirih China.&nbsp;&nbsp;‘’Sirih China itu tanaman liar, biasanya sama orang-orang dikira rumput liar jadi diabaikan. Padahal, tanaman itu &nbsp;bisa dimanfaatkan,’’tambah Dinda.&nbsp;&nbsp;Penanaman, lanjut dia, dilakukan Raisa di rumahnya yang berada di Kedung Sroko, Tambaksari, Kota Surabaya. Tapi, ucap Dinda, ada juga di sekolah sama di dua lahan adopsi. Saat ini, Raisa tengah menuntut ilmu di Sekolah Dasar Negeri (SDN)&nbsp; Pacarkeling V/186 Surabaya.&nbsp;‘’Sirih China oleh Raisa diolah menjadi minuman herbal, puding cendol, pepes tahu, sama dibuat skincare spray wajah,’’ jelas Dinda.&nbsp;Dia berdoa agar usaha keras Raisa bisa memikat para juri. Sehingga, ketika pengumuman pemenang Putri Lingkungan Hidup Kota Surabaya 2024 bisa keluar sebagai juara.&nbsp;&nbsp;‘’Kalau tahun lalu belum rezeki, semoga 2024 ini bisa menjadi juara. ‘’ pungkasnya. (*)

Raisa Azzahra Praminda, Finalis Putri Lingkungan Hidup Kota Surabaya 2024

A-BOKS.jpeg

Sang kakek buyut adalah salah satu legenda sepak bola di Kota Surabaya. Namun, sang cicit tengah berjuang untuk membuat Kota Pahlawan, julukan Kota Surabaya. Namun bukan di bidang seperti sang kakek tapi di lingkungan hidup.