Produk BBM Ramah Lingkungan Berbasis Nabati di Surabaya Resmi Dijual

Asih - Senin, 24 Juli 2023 19:31 WIB
Penjualan perdana Pertamax Green 95 di Surabaya, Senin (24/7/2023).

SURABAYA | halojatim.com - Tak berhenti berinovasi, Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) yang menjadi ujung tombak melayani kebutuhan energi masyarakat mulai memperkenalkan Pertamax Green 95.

Ini adalah bahan bakar gasoline (bensin) dengan kualitas terbaik sekaligus dengan bauran energi terbarukan yang menjadikannya sebagai bahan bakar nabati (biofuel) ke SPBU di Surabaya dan Jakarta.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyatakan Pertamax Green 95 ini adalah wujud implementasi dari komitmen Pertamina dalam mendukung strategi nasional Indonesia dengan target bauran energi terbarukan sebesar 31% di 2050 serta mendukung tercapainya Net Zero Emission Indonesia pada 2060.

BACA JUGA :

“Bahan bakar nabati atau biofuel merupakan salah satu pilar utama dalam Program Transisi Energi Pertamina dan Program Pertamina Net Zero Strategy. Pertamax Green 95 menjadi milestone Pertamina dalam pengembangan serta penyediaan biofuel untuk jenis gasoline, tanpa mengesampingkan kualitas terbaik bagi masyarakat,” tutur Nicke.

Bauran energi terbarukan bersumber dari molase tebu, yang diolah menjadai ethanol kemudian di blending sebagai bagian dari bahan bakar minyak yang kemudian disalurkan ke kendaraan. Kandungan ethanolnya sendiri sebesar 5%, kandungan bauran ethanol ini aman dan masih sesuai dengan spesifikasi internasional.

“Besar harapan Pertamax Green 95 juga akan membawa dampak multiplier effect, bagi perekonomian Indonesia dan menjadi peluang penetrasi pasar global. bagi produk BUMN. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih bagi Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN, serta masyarakat dan seluruh pihak yang terlibat yang telah mengembangkan produk inovasi anak bangsa,” tukas Nicke.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, memproyeksikan permintaan Pertamax Green 95 di Pulau Jawa saja bisa mencapai lebih dari 90 ribu Kilo Liter (KL) per tahun, dan kebutuhan ethanol untuk proyeksi ini adalah sebesar 4.800 hingga 5 ribu KL pertahunnya.

“Untuk memenuhi proyeksi demand, saat ini Pertamina Patra Niaga bekerjasama dengan PT Energi Agro Nusantara atau Enero, anak usaha dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X Jawa Timur untuk menyuplai ethanol yang digunakan sebagai bahan untuk blending Pertamax Green 95. Ini adalah wujud sinergi BUMN yang berkomitmen mengembangkan biofuel, sekaligus memberdayakan petani tebu yang menjadi bahan dasar dari ethanol yang digunakan,” jelas Riva.

Riva melanjutkan untuk tahapan kali ini, Pertamax Green 95 sudah memiliki izin niaga dan dijual di 15 SPBU di Jakarta dan Surabaya dengan harga yang bersaing dengan bahan bakar bensin RON 95.

“Kita akan lihat bagaimana tren konsumsi Pertamax Green 95, dan rencana pengembangan bertahap akan kami proyeksikan kembali. Berbicara tentang kualitasnya, Pertamax Green 95 juga memposisikan dirinya sebagai BBM dengan kualitas terbaik yakni dengan angka RON 95, dan kami pastikan speknya sesuai dengan standar serta bersaing dengan produk RON 95 lainnya,” tukas Riva.

Untuk memastikan pengembangan Pertamax Green 95 ini bisa berjalan dengan maksimal, Riva menuturkan bahwa dukungan Pemerintah sangat diperlukan dalam hal regulasi yang mendorong pemanfaatan bioethanol, misalkan penetapan cukai ethanol hingga pengaturan formula harga jual.

“Pertaina Patra Niaga berharap dukungan Pemerintah ini bisa menjadi sinergi untuk mendorong perluasan dan pengembangan Pertamax Green 95 di seluruh wilayah Indonesia,” pungkasnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS