Politeknik Negeri Madiun Punya Laboratorium Perkeretaapian Berstandar Industri
MADIUN | halojatim.com — Politeknik Negeri Madiun (PNM) memiliki laboratorium perkeretaapian berstandar industri.
Laboratorium itu diresmikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati beberapa waktu lalu.
Berbagai fasilitas maupun peralatan penunjang yang ada pada laboratorium perkeretaapian tersebut diharapkan dapat mendorong lahirnya sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mendukung industri perkeratapian nasional.
Dirjen Kiki juga berharap, kehadiran gedung laboratorium perkeretaapian PNM diharapkan dapat meningkatkan akses layanan pendidikan vokasi yang bermutu bagi para mahasiswanya. Dengan demikian, PNM dapat memenuhi SDM yang unggul, utamanya di bidang perkeretaapian.
BACA JUGA :
- https://halojatim.com/read/sig-upgrade-keterampilan-tukang-untuk-jadi-ahli-konstruksi
- https://halojatim.com/read/ekstrak-meniran-untuk-pacu-pertumbuhan-ayam-pedaging-alami
- https://halojatim.com/read/pesta-klub-jakarta-di-kota-malang
“Laboratorium perkeretaapian ini dapat menjadi investasi bangsa untuk membangun SDM masa depan yang unggul sesuai industri,” ujar Dirjen Kiki dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).
Gedung laboratorium perkeretaapian yang dibangun melalui pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2022 ini dilengkapi dengan 12 laboratorium yang berstandar industri.
Seperti Lab Propulsi Diesel, Lab Manufaktur Kereta Api, Lab Proses Manufaktur, Lab Pneumatik Hidrolik, Lab Uji Bahan, Lab Teknik Presisi. Tidak hanya itu, terdapat juga Lab Propulsi Listrik, Lab Listrik Dasar, Lab Sistem Kendali, Lab 3D Printing & Mikrokontroler, Lab Otomasi Industri & PLC, dan Lab Desain & Simulasi.
Menko Muhadjir Effendy dalam sambutannya mengatakan industri perkeretaapian di Indonesia sedang tumbuh pesat. Hal tersebut dilihat dari pengembangan proyek kereta api di berbagai kota di Indonesia.
“Pembangunan laboratorium perkeretaapian di PNM ini menjadi langkah yang strategis untuk masa depan industri kereta api di tanah air, salah satunya dalam hal penyiapan SDM di bidang perkeretaapian,” kata Muhadjir .
Menurut Menteri Muhadjir, politeknik memiliki peran strategis dalam human strategy cycle. Artinya, politeknik berperan menjembatani generasi yang yang secara fisik dan karakter mampu dan siap masuk ke dunia kerja.
“Bapak Presiden Jokowi sudah memulai revitalisasi pendidikan vokasi sejak periode pertama dengan program revitalisasi SMK yang kemudian diperluas dengan revitalisasi politeknik berdasarkan Perpres Nomor 68 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Saya yakin semua ini akan berdampak pada siklus pembangunan SDM yang diinisiasi oleh Kemenko PMK,” kata Muhadjir.
Direktur PNM, Muhamad Fajar Subkhan menyambut gembira adanya laboratorium ini. Menurut Fajar Subkhan, laboratorium perkeretaapian tersebut bukan hanya berfungsi sebagai tempat praktikum mahasiswa, tetapi juga untuk menjadikan Madiun sebagai kota industri perkeretaapian.
“Kami ingin laboratorium perkeretaapian ini menjadi sarana pembelajaran serta research & development atau penelitian terapan yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dengan industri,” ujar Fajar optimistis.
Usai peresmian, beberapa tamu yang hadir diperkenankan menaiki Kereta Trainer Hybrid sesuai dengan lintasan rel yang sudah dibangun. Lintasan melingkar tersebut dimulai dari Gedung C Kampus 2 PNM sampai dengan Laboratorium Stasiun dan Train Set Trainer. Kereta Trainer Hybrid merupakan kereta bertenaga diesel dan listrik yang dikembangkan oleh PNM nantinya akan dikembangkan untuk beralih ke tenaga surya.
Saat menaiki Kereta Trainer Hybrid, Menko Muhadjir Effendy pun memberi komentar positif. Ia mengaku bangga atas langkah progresif yang dilakukan PNM dalam berkolaborasi dengan industri. Menurut Muhadjir, PNM telah memberikan contoh nyata revitalisasi pendidikan vokasi.
Selain peresmian gedung laboratorium perkeretaapian, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) antara PNM dengan Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun (PPI), PT Industri Kereta Api Persero (INKA), Swiss International Technical Connection (SITECO), Maspion IT, dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).